JAKARTA, iNews Depok.id – Pasar modal Indonesia terus bertumbuh pesat, ditandai dengan melonjaknya jumlah perusahaan yang tercatat dan investor saham. Diketahui saat ini ada sekitar 934 perusahaan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Saat ini juga tercatat ada 13,2 juta investor dan 5,8 jutanya adalah investor saham.
Namun, di tengah antusiasme ini, masih banyak tantangan yang dihadapi, seperti kurangnya literasi keuangan dan maraknya penipuan investasi.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, berbagai pihak bersatu padu. Moduit, Maybank Sekuritas, dan pemerintah sebagai regulator dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meluncurkan MOSAIC, sebuah platform inovatif yang memudahkan masyarakat untuk berinvestasi saham. Dengan dukungan para ahli dan teknologi canggih, MOSAIC memberikan akses yang lebih luas dan aman bagi investor pemula.
"Kami melihat potensi besar pasar modal Indonesia," ujar Jeffrey Hendrik, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia saat peluncuran aplikasi MOSAIC di Main Hall Bursa Efek Indonesia Jakarta pada Senin, 29 Juli 2024. "Kolaborasi seperti ini sangat penting untuk meningkatkan inklusi keuangan dan memberikan lebih banyak pilihan investasi bagi masyarakat," kata Jeffrey.
Jeffry Lomanto, Founder & CEO Moduit Digital Indonesia, menambahkan, "MOSAIC lahir dari keinginan kami untuk menciptakan ekosistem investasi yang lebih baik. Dengan pengalaman kami selama 20 tahun lebih, kami yakin MOSAIC dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin berinvestasi saham secara cerdas."
Wilianto Ie, Presiden Direktur Maybank Sekuritas, juga optimis dengan peluncuran MOSAIC. "Kami melihat potensi besar dalam menggabungkan layanan digital dengan keahlian para ahli. MOSAIC akan membantu lebih banyak orang untuk berinvestasi dengan aman dan nyaman," tandasnya.
Dalam kesempatan sesi talkshow, Afif Saipudin, Kepala Divisi Pengaturan dan Pemantauan Anggota Bursa dan Partisipan Bursa Efek Indonesia mengatakan, MOSAIC hadir sebagai jawaban atas kebutuhan investor akan informasi yang akurat dan layanan investasi yang terpercaya. “Karena lewat MOSAIC, investor bisa mendapatkan saran investasi dari para ahli, melakukan transaksi saham dengan mudah dan aman, serta juga dapat meningkatkan literasi keuangan,” terang Afif.
Menurut Rivan Kurniawan, Educator/Indonesia Value Investor, ada dua poin penyebab utama dari kasus gagal bayar atau investasi bodong yang marak terjadi belakangan ini. “Pertama, info yang kredibel dan tidak kredibel. Kalau dulu kita sulit mendapatkan informasi, saat ini informasi bertebaran dimana-mana dan tantangannya adalah bagaimana kita bisa menyaring informasi tersebut. Poin kedua, masalah financial literasi dan itu tidak bisa instan, harus perlahan ditumbuhkan. Nah, dua poin inilah yang harus kita selesaikan secara bersama-sama,” tutur Rivan.
Ki-ka: MC, Afif Saipudin, Edina Saputra, Teddy Sunandar, dan Rivan Kurniawan. Foto: Novi
“Dengan adanya peraturan OJK tahun 2021 tentang penyelenggaraan kegiatan di pasar modal, menimbulkan efek terjadinya kolaborasi dengan mitra-mitra perusahaan di bawah pasar modal. Oleh karena itu, kita cari partner, cari cara menambah satu solusi, yaitu MOSAIC ini. Membantu mendemokratisasi pasar modal untuk masyarakat Indonesia,” dukung Teddy Sunandar, Head of Partnership & Business Development Maybank Sekuritas.
"Kami berharap MOSAIC dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin berinvestasi saham, namun masih ragu karena kurangnya pengetahuan," tambah Edina Saputra, Chief of Development Moduit.
Junaidi Halim, salah satu pengguna MOSAIC, mengaku sangat terbantu dengan platform ini. "Meskipun bukan ahli saham, saya ingin mencoba investasi. MOSAIC memberikan saya kemudahan dan rasa aman," ujarnya.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait