JAKARTA, iNewsDepok.id - NASA dan SpaceX milik Elon Musk berencana mengirim manusia kembali ke Bulan akhir dekade. Namun astronot akan terpapar sinar kosmik yang berpotensi mematikan dan suhu ekstrem di permukaan Bulan.
Kini, para ilmuwan mungkin telah menemukan tempat yang cocok dari kondisi yang ekstrem. Para ahli di Italia mengatakan mereka telah mengidentifikasi gua pertama di Bulan, yang memanjang dari dalam lubang yang terletak di Sea of Tranquility.
Ini bisa menjadi situs yang menjanjikan untuk pangkalan di Bulan karena menawarkan perlindungan dari 'lingkungan permukaan yang keras' dan dapat mendukung eksplorasi Bulan oleh manusia dalam jangka panjang.
“Gua-gua ini telah diteorikan selama lebih dari 50 tahun, tapi ini adalah pertama kalinya kami menunjukkan keberadaannya,” kata penulis studi Lorenzo Bruzzone, profesor di Universitas Trento di Italia, sebagaimana dikutip dari Daily Mail.
Sejak lubang pertama kali ditemukan di Bulan oleh pesawat luar angkasa SELENE JAXA pada 2009, para ilmuwan bertanya-tanya apakah lubang tersebut mengarah ke gua yang dapat dijelajahi atau digunakan sebagai tempat berlindung.
Ada lebih dari 200 lubang di Bulan, 16 di antaranya diperkirakan merupakan lubang lava yang runtuh, saluran alami yang dulunya ditempati oleh aliran lava cair.
Jika langit-langit tabung lava yang membeku runtuh, maka akan tercipta sebuah lubang. Namun, apakah lubang-lubang ini menyediakan akses ke gua sudah lama tidak diketahui.
Tim fokus pada lubang berbentuk silinder di bagian belahan Bumi Utara Bulan, yang dikenal sebagai Sea of Tranquility, atau Mare Tranquillitatis.
Tranquility Base, lokasi pendaratan berawak pertama di Bulan pada Juli 1969, terletak di sudut barat daya Sea of ??Tranquility.
Lubang Mare Tranquillitatis adalah lubang terdalam yang diketahui di Bulan, diperkirakan memiliki kedalaman 328 kaki (100 meter) dan lebar hingga 377 kaki (115 meter) – kira-kira sepanjang lapangan sepak bola.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait