Dia juga akan berbagi kebudayaan Indonesia dengan menampilkan seni tari. Dentista bukan satu-satunya yang beruntung, ada empat siswa lain yang juga mendapatkan kesempatan serupa.
Meskipun akan terpisah dari orang tua dan tanah air, Dentista dan teman-temannya siap menjalani petualangan tak terlupakan di Negeri Sakura. Dengan semangat dan tekad yang kuat, mereka siap memperoleh pengalaman berharga yang akan membentuk masa depan mereka.
Rencananya, mereka akan berpartisipasi dalam program edukasi dan wisata ke pusat industri pertanian di Abe Farm Agricultural, serta kunjungan wisata budaya dan sejarah ke kuil Hiraizumi, Chusan-Jl, dan Matsu-Jl.
Dentista juga akan mengalami kegiatan pendidikan di sekolah di Kota Matsushima dan Kota Ishinomaki. Selain belajar tentang budaya di sana, Dentista juga akan menampilkan seni tari.
Tidak mengherankan, Dentista juga sibuk mempersiapkan diri untuk pertunjukan tersebut. Dia tidak sendiri, ada setidaknya empat siswa lainnya. Ya, program beasiswa ke Jepang itu memang untuk lima orang.
Salah satu dari mereka berasal dari Kota Madiun dan tiga lainnya dari Ponorogo. Namun, mereka akan tinggal bersama keluarga angkat masing-masing selama di Jepang, dan tidak diperkenankan berkomunikasi dengan orang tua di tanah air.
Orang tua Dentista, Kus Ariwijayanti, menyebut bahwa beasiswa tersebut bernama Maesa Homestay Program 2024. Beasiswa ini diselenggarakan oleh perusahaan yang berkantor pusat di Ponorogo sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan. Program ini sebelumnya sudah berjalan dua kali, namun terhenti karena pandemi Covid-19, dan kembali berjalan tahun ini.
"Sebenarnya Maesa sudah melakukan sosialisasi ke beberapa sekolah. Tetapi Dentista malah mengetahuinya dari temannya dan waktu pendaftaran sudah hampir berakhir," kata Ari.
Editor : Sazili Mustofa
Artikel Terkait