Sejak tahun 2016 KLHK mengembangkan sistem pemantauan kualitas udara dan kualitas air yang mengutamakan produksi dalam negeri.
Hasilnya, telah terbangun stasiun pemantuan kualitas air sejak tahun 2015-2023 sebanyak 194 unit dan jumlah stasiun yang terintegrasi sebanyak 154 unit serta telah dibangun 68 unit Stasiun Pemantau Kualitas Udara Ambien (SPKUA).
Selain itu juga dikembangkan sistem yang langsung memantau air limbah dan emisi udara dari industri. Hingga tahun 2023, jumlah industri yang telah terkoneksi sistem pemantauan kualitas air limbah sebanyak 370 industri dari total 486 industri, dan Jumlah industri yang telah terintegasi ke dalam sistem pemantauan emisi udara sebanyak 310 cerobong dari 122 industri.
“Banyak titik-titik belok (turnarounds) yang telah kita lakukan bersama untuk melakukan perbaikan (corrective action), menemukan cara baru untuk penyelesaian masalah (innovation), dan peningkatan kinerja yang semakin akuntabel dan terukur. KLHK dan seluruh mitra kerjanya harus menjadi organisasi pembelajaran. Organisasi yang memiliki karakteristik seperti berbagi pengetahuan, inovasi, refleksi diri, dan kemampuan untuk belajar dari pengalaman,” jelas Siti.
Agenda utama Festival Pengendalian Lingkungan 2024 adalah Rapat Kerja Teknis yang bertujuan untuk mengkoordinasikan dan sinkronisasi penyelenggaraan rencana kerja program IKLH dan IRLH Tahun 2024; pemantapan dan sinkronisasi penyelenggaraan PROPER serta strategi peningkatan ketaatan industri; pembinaan, wadah saling bertukar pikiran, dan kolaborasi antar pemangku kepentingan antara lain pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha, komunitas masyarakat, dan generasi muda; serta apresiasi dan ekspos capaian kinerja perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Dengan menggabungkan ekspos kinerja, forum diskusi, inovasi, forum konsultasi, dan pameran, Festival ini menjadi wadah yang unik untuk membangun kesadaran dan tindakan positif terhadap isu-isu lingkungan yang semakin mendesak.
Sebagai bagian dari ekspos kinerja dan komitmen, pameran diselenggarakan yang terdiri dari 42 booth diikuti oleh 28 peserta. Kegiatan pameran bertujuan menyediakan sarana dan media bagi dunia usaha, institusi pemerintah, akademik untuk menampilkan eco inovasi, demo dan aksi program pemberdayaan masyarakat, serta teknologi pemantauan.
Sesi forum konsultasi (coaching clinic) yang dapat dihadiri oleh masyarakat dan dunia usaha yang membutuhkan informasi dan layanan proses Persetujuan Teknis Pembuangan Air Limbah dan Emisi.
Tak hanya itu, KLHK juga menyelenggarakan Local Hero Inspirational Award serta kumpul bersama untuk para local hero lingkungan di komunitas masyarakat.
Generasi muda juga dilibatkan dalam kegiatan Festival diantaranya dalam Diskusi interaktif yang mnengusung tema “Aksi Generasi Muda Indonesia dalam Diplomasi Lingkungan” serta peluncuran tiga lomba yang merupakan rangkaian Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024 dan HUT RI ke-79.
Semakin semarak, Festival Pengendalian Lingkungan 2024 juga dimeriahkan oleh penampilan pagelaran seni dan budaya serta pertujukan dari band terkemuka Indonesia.
Sebagai penutup, Siti menuturkan momen seperti Festival Pengendalian 2024 diharapkan dapat menjadi untuk pengumpulan, penyebaran, penyimpanan, dan pemanfaatan pengetahuan untuk perbaikan kinerja pribadi, profesional, dan organisasi.
Siti juga berharap kegiatan seperti ini menjadi sarana untuk memperteguh komitmen perbaikan kualitas lingkungan dan membentuk jaringan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait