DEPOK, iNews Depok.id – Bujug buset, saking inginnya ikut tradisi Ngubek Empang, jumlah orang yang turun ke empang lebih banyak dari ikan. Yaelah, kalau begini mah kasihan ikannya, kelenger duluan sebelum tertangkap. Bujug buset.
Suasana ceria menghinggapi orang-orang Depok jelang Ramadhan 1445 Hijriah. Salah satu keceriaan tergambar di sebuah empang di Sukamaju Baru, Tapos, Kota Depok, Minggu (10/3/2024). Kejadian diunggah di Instagram @depok24jam.
Ngubek Empang menjadi tradisi warga Betawi Depok yang sempat terlupakan. Bisa jadi karena hilangnya empang-empang diurug tanah untuk bangun rumah atau kos-kosan seiring membludaknya penduduk. Warga Depok jadinya kesulitan mencari empang untuk diubek-ubek untuk menjalankan tradisi turun temurun, tradisi Ngubek Empang.
Namun seiring munculnya kesadaran untuk menghidupkan kembali budaya Betawi Depok, aneka tradisi kembali dihidupkan, salah satunya Ngubek Empang.
Nah bisa dibayangkan betapa tingginya animo masyarakat Depok ketika mengetahui ada kolam yang digunakan untuk Ngubek Empang. Masyarakat Depok, tua muda, engkong, nyak, babe, ncing, mpok hingga bocah-bocah datang semua.
Kejadian itu beneran terjadi di sebuah empang di Sukamaju Baru, Tapos, Depok, Minggu (10/3/2024). Sekeliling empang sudah penuh dengan warga Depok.
Roman kegembiraan tergambar jelas di wajah warga-warga Depok. Mereka tertawa-tawa menunggu aba-aba masup dalam empang. Mereka seakan melupakan ketegangan usai berseteru dalam Pemilu 2024. Maklum sebelumnya mereka ngotot-ngototan memilih Anies Baswedan, Prabowo atau Ganjar Pranowo.
Panitia sendiri awalnya kebingungan karena empangnya kosong tak ada ikan. Kalaupun ada ikan, paling ikan kecil sebesar biji beras yang kini sulit dijumpai di pasaran akibat harganya melonjak.
Jika ini terjadi, bisa-bisa bae warga Depok yang turun ke empang ngamuk. Ya kagak bisalah menangkap ikan sebesar biji beras. Eet dah!
Namun panitia tak kekurangan akal karena tradisi Ngubek Empang kudu terlaksana. Mereka pun membeli ikan hidup di pasar yang dimasukkan dalam kantong plastik.
Warga Depok yang sudah kebelet Ngubek Empang, tak mempersoalkan itu. Mau ikan dari mana, sebodo amat, begitu pikir warga Depok.
Nah begitu ikan hidup dari pasar ditumpahkan ke empang, warga Depok ramai-ramai segera nyebur. Dengan gelak tawa mereka membungkukkan badan, tangannya grepe-grepe di kedalaman empang.
Ikannya sendiri tak akan bisa dilihat karena air empang yang sudah coklat, bertambah coklat diubek-ubek banyaknya warga Depok yang nyebur.
Tradisi Ngubek Empang membuat warga Depok lupa akan umur masing-masing. Tua muda, engkong, nyak, babe, semua turun ke empang. Semua bergembira ria seperti bocah-bocah yang bermain di tengah hujan lebat. Eet dah, bujug buset.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait