JAKARTA, iNewsDepok.id - PT Bank Permata Tbk (“PermataBank” atau “Bank”) kembali menyelenggarakan public expose (pubex) pada hari ini Kamis, 7 Maret 2024 di Jakarta.
Agenda utama dalam pemaparan kali ini adalah kinerja keuangan dan bisnis sepanjang tahun 2023 yang disampaikan oleh Meliza M. Rusli – Direktur Utama PermataBank dan Rudy Basyir Ahmad – Direktur Keuangan PermataBank.
Dalam pemaparannya, Meliza M. Rusli – Direktur Utama PermataBank menjelaskan, "Melihat hasil kinerja Bank yang positif di tahun 2023, kami di PermataBank akan terus mempertahankan pertumbuhan dan profitabilitas yang berkelanjutan di masa depan melalui pertumbuhan kredit yang sehat dengan prinsip kehati-hatian. Bersinergi lebih erat dengan kapabilitas Bangkok Bank sebagai induk kami, untuk membangun reputasi regional yang lebih kuat di masa mendatang.”
Kinerja Sampai Kuartal IV 2023
Menutup tahun 2023, PermataBank kembali melanjutkan pencapaian kinerja yang konsisten dengan membukukan Laba Bersih Rp2,6 triliun atau tumbuh 28,4% YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan Usaha Bank tumbuh sebesar 9,3% YoY menjadi Rp12,1 triliun, terutama dikontribusi oleh pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 9,6% sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit di tahun 2023.
Pendapatan Operasional sebelum Provisi (PPOP) meningkat menjadi Rp5,9 trilliun atau tumbuh sebesar 18,6% YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Adapun untuk penyaluran kredit kepada masyarakat di tahun 2023, tumbuh sebesar 4,3% YoY menjadi Rp142,2 triliun, didorong oleh pertumbuhan penyaluran kredit kepada Korporasi sebesar 6,1% YoY.
Rasio Loan to Deposit (LDR) meningkat menjadi 74,8% di Desember 2023 dibandingkan 68,9% pada Desember 2022 sejalan konsistensi untuk melakukan optimalisasi neraca bank.
Pengelolaan kualitas aset dan portfolio kredit tetap terjaga dan tercermin dalam rasio Gross NPL dan Loan at Risk (LAR) PermataBank di Desember 2023 pada level masing-masing 2,9% dan 8,7%, semakin membaik dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya, masing-masing pada level 3,1% dan 10,9%. Rasio NPL coverage dan rasio LAR coverage masing-masing di level 288% dan 94%.
Sementara itu, Bank juga berhasil membukukan rasio Cost to Income (CIR) yang semakin baik menjadi 51,5% pada Desember 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 55,1%.
Dari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga tercatat Rp188,3 triliun dengan tetap fokus untuk meningkatkan dana murah CASA, dimana rasio CASA terjaga di level 55%.
Rasio permodalan Bank adalah salah satu yang terkuat di antara bank komersial terbesar di Indonesia, dengan rasio CAR dan CET-1 masing-masing sebesar 38,7% dan 29,5%.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait