SUMEDANG, iNews.id - Universitas Indonesia (UI) melalui Gerakan UI Mengajar (GUIM) memiliki kepedulian tinggi terhadap keberlanjutan pendidikan dasar di daerah rural di Indonesia.
Sebanyak 60 mahasiswa, 16 dosen pembimbing, dan lima orang panitia, terlibat dalam proyek GUIM di tiga titik aksi di Jawa Barat, yaitu SDN Cimarga, SDN Karangbungur, dan SDN Cibareubeu.
GUIM yang pada tahun ini merayakan 11 tahun berkiprah, memiliki misi meningkatkan semangat belajar dan menekuni pendidikan kepada siswa sekolah dasar.
GUIM 11 melaksanakan lima kegiatan, yaitu Kelas Pendidikan Diri, Kelas Mari Nyeni, Perpustakaan Rumah Pelangi, Tubuh Sehat Ceria, dan Festival Rakyat.
Kegiatan GUIM 11 dilaksanakan selama satu bulan dari 7 Januari hingga 6 Februari 2022, meliputi tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Buah Dua, Jatinunggal, dan Cisitu.
Seluruh program GUIM 11 dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan secara ketat, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan dilaksanakan swab antigen secara rutin selama kegiatan berlangsung.
Direktur Kemahasiswaan UI Badrul Munir Ph.D. menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah Sumedang yang telah mengizinkan keberlangsungan kegiatan GUIM 11 di Sumedang. Hal senada juga disampaikan Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra. Ia juga memohon bimbingan dan arahan kepada pemerintah di tingkat kecamatan maupun desa agar kegiatan GUIM 11 berlangsung lancar sesuai dengan harapan bersama.
BACA JUGA:
Mahasiswa UI Ciptakan Printbox untuk Keamanan Dokumen
Program pertama GUIM 11 yakni Kelas Pendidikan Diri dan Kelas Mari Nyeni bertujuan mengedukasi siswa sekolah dasar sebagai pondasi yang menjadi bekal penjagaan diri di masa depan.
Adapun bentuk penyampaian dari Kelas Pendidikan Diri dilakukan dengan harapan agar siswa senang dan lebih mudah menyerap materi.
Materi pertama kelas ini adalah tentang validasi emosi, di mana cerita berjudul “Gunung itu adalah Aku” mengisahkan kesejukan pegunungan dengan sinar matahari pagi yang menggambarkan kebahagiaan.
Program kedua, Perpustakaan Rumah Pelangi bertujuan untuk mendorong semangat literasi siswa SDN Karangbungur.
Perpustakaan ini resmi dibuka oleh Kepala Sekolah SDN Karangbungur dan dilanjutkan dengan serah terima buku secara simbolis dari GUIM 11 ke SDN Karangbungur. Dalam program ini juga diumumkan Duta Rumah Pelangi yang berasal dari siswa/i SDN Karangbungur.
Selain itu, GUIM 11 menyelenggarakan program “Tubuh Sehat Ceria” di SDN Cibareubeu yang bertujuan mendorong siswa SDN Cibareubeu belajar hidup sehat.
Kegiatan ini diikuti seluruh siswa mulai dari kelas satu hingga enam, dengan didampingi panitia dan pengajar GUIM 11. Kegiatan dilaksanakan pada pagi hari yang diawali senam pagi bersama, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi cara mencuci tangan dan menyikat gigi yang baik dan benar.
Kegiatan program “Tubuh Sehat Ceria” dilanjutkan dengan pengenalan makanan yang bergizi baik dan seimbang di kelas masing-masing. Siswa dikenalkan makanan pokok, lauk pauk, sayuran, bahkan buah, melalui sarana yang unik, yakni permainan puzzle.
“Ilmu tentang kesehatannya dikemas secara sederhana dan menarik mulai dari cuci tangan, sikat gigi, isi piringku, dan buang sampah. Ini juga tepat sasaran karena di SDN Cibareubeu tidak ada tempat sampah,” kata Dian Anggraeni Project Officer GUIM angkatan 11.
Program keempat sekaligus penutup kegiatan GUIM 11 adalah Festival Rakyat yang diadakan sebagai salah satu acara yang semakin mendekatkan panitia dan pengajar GUIM 11 dengan seluruh elemen masyarakat desa.
Acara ini dihadiri langsung oleh Camat Cisitu, Polres Cisitu, Koramil 1011 Situraja, Pengawas Sekolah Dasar, perangkat desa, dan kolaborator GUIM 11. Di Karangbungur, warga masyarakat desa turut serta dengan mengikuti berbagai lomba seperti lomba kreasi tumpeng hingga balap karung.
Di Cibareubeu, acara Festival Rakyat menunjukkan nilai gotong royong antara warga dan Panitia GUIM 11 yang bersama membangun panggung dari bahan alam seperti bambu dan lainnya. Perwakilan Guru SDN Cibareubeu dan SDN Karangbungur, menyampaikan betapa berkesannya acara pengabdian masyarakat yang telah dilakukan oleh mahasiswa UI selama 30 hari ini.
Editor : Ikawati
Artikel Terkait