BENGKULU, iNewsDepok.id - Kemenparekraf RI kembali menggelar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) untuk ketiga kalinya.
Dalam rangkaian ADWI 2023 kali ini, Kemenparekraf pun melakukan visitasi ke Desa Wisata-Desa Wisata terpilih yang masuk ke dalam 75 besar ADWI 2023. Salah satunya adalah Desa Wisata Batu Ampar, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu.
Tujuan program ini agar menjadi daya bangkit bagi ekonomi desa dan sebagai wahana promosi untuk menunjukkan potensi Desa-desa Wisata di Indonesia kepada wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara, serta mendorong daerah untuk dapat menciptakan Desa Wisata baru selanjutnya di wilayahnya yang dapat membangkitkan ekonomi desa.
Direktur Tata Kelola Destinasi, Indra Ni Tua bersama Juri ADWI, Prof Azril Azahari dan Juri ADWI, Mangku Nyoman Kandia melakukan visitasi ke Desa Wisata Batu Ampar, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu. Mereka disambut dengan kesenian Belarak.
Indra dan rombongan lalu mendengarkan presentasi singkat mengenai potensi Desa Wisata Batu Ampar, dari Pengelola Desa Wisata Batu Ampar yang diwakili oleh Sekdes dan Ketua Pokdarwis.
Setelah mendengarkan presentasi, Indra dan rombongan bermain permainan tradisional Gasing bersama anak-anak Desa.
Disambut dengan Tari Rendai, Indra dan rombongan kemudian meninjau Suvenir Kriya, Fesyen, dan Kuliner khas Desa Wisata Batu Ampar.
Dalam kesempatan tersebut, Indra memberikan Prasasti yang telah ditandatangani Mas Menteri Sandiaga Salahuddin Uno, memberikan sertifikat, plakat, dan lain-lain kepada Pengelola Desa Wisata Batu Ampar.
Tak lupa Indra juga menyerahkan bantuan untuk Desa berupa 1 unit Laptop dan 1 Unit Printer sebagai bentuk dukungan pengembangan pariwisata di Desa Wisata Batu Ampar.
Potensi Desa Wisata Batu Ampar
Secara administratif, Desa Batu Ampar terletak di Kecamatan Merigi, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu dengan luas wilayah 791,94 Ha. 291,45 Ha diantaranya adalah kawasan APL yang didominasi perkebunan kopi dan 402 Ha merupakan kawasan Taman Wisata Alam Bukit Kaba yang terletak di lereng bukit hitam.
Desa Wisata Batu Ampar dapat ditempuh dengan penerbangan pesawat CGK – BKS (1 Jam 55 Menit), kemudian melalui jalur darat menuju Desa Wisata Batu Ampar (2 Jam 30 Menit).
Beberapa potensi yang dimiliki:
1. Alam; Hutan, Sungai, Hutan Bambu, Air Terjun
2. Ekonomi/Agro: Perkebunan Kopi, Aren, Lada
3. Budaya; Pencak Silat, Gitar Tunggal, serta tari-tarian
4. Kuliner; Kuliner desa yang dikembangkan berdasarkan potensi lokal Desa Batu Ampar seperti Peyek Daun Kopi, Stick Unji, Stick Rebung, Cucur Bandan, Kopi Bubuk, Kue Tat, Bolu Kopi, Gula Aren, dan Bolu Gula Aren.
Desa Wisata Batu Ampar memiliki potensi daya tarik wisata alam berupa Air Terjun Donok dengan ketinggian lebih kurang 20 meter dengan sumber air berasal dari Taman Wisata Alam Bukit Hitam Kabupaten Kepahiang. Tak hanya menyuguhkan suara air terjun yang keras, di sekitar air terjun juga terdapat beberapa goa.
Lewat sarana Camping Ground yang dibuat, selama di Desa Wisata Batu Ampar, wisatawan dapat merasakan sensasi menyatu dengan alam. Menikmati sejuknya alam dan membaur dengan masyarakat untuk belajar cara memetik kopi, mengolah pucuk daun kopi menjadi peyek/bolu kopi, memanen unji, dan mengolahnya menjadi stick unji juga mengolah rebung menjadi stick rebung.
Kesenian yang ada di Desa Wisata Batu Ampar yakni berupa Tari Penyambutan, Pancak Silat, Sarapal Anam, dan Tari Rendai. Sementara budaya yang dimiliki seperti Penyambutan oleh Pemangku Adat Desa diserta dengan Tari Sekapur Sirih, Sedekah Adat dalam pelaksanaan ulangtahun desa dan permainan gasing oleh anak-anak yang ada di Desa Batu Ampar yang sampai dengan saat ini masih tetap terlestarikan dengan baik.
Desa Wisata Batu Ampar juga menyediakan berbagai souvenir berupa kerajinan tangan dimana merupakan usaha masyarakat lokal seperti membuat anyaman dari bambu, gagang cangkul serta alat-alat rumah tangga yang terbuat dari bambu seperi gelas, pipet, tatakan gelas, asbak rokok serta mainan kunci.
Tak hanya itu, di Desa Wisata Batu Ampar kita pun bisa menemukan berbagai souvenir Fesyen berupa Batik Basure, Batik Kaganga, dan Tas anyaman bambu.
Dengan beberapa potensi tersebut, tak heran jika Desa Batu Ampar ditetapkan sebagai Desa Ekowisata dengan menjadikan semua potensi sebagai bagian menu wisata.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait