Hoax: Ancaman Nyata di Era Digital, Literasi Digital Jadi Solusi

Rivalino
Diskusi anti hoax bertajuk "Hoax Proof Yourself: Menjaga Kredibilitas Sebagai Langkah Awal Menuju Literasi Digital," yang digelar secara daring bekerjasama UMB dan PWI. (Foto: ist)

JAKARTA, iNewsDepok.id - Di era digital yang serba cepat, berita palsu atau hoax menjadi ancaman nyata bagi masyarakat. Hoax dapat menimbulkan keresahan, kebingungan, bahkan perpecahan. Oleh karena itu, peningkatan literasi digital menjadi hal yang penting untuk dilakukan.

Satgas Anti Hoax Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pun menjadi garda terdepan dalam upaya meningkatkan literasi digital masyarakat. Dalam diskusi bertajuk "Hoax Proof Yourself: Menjaga Kredibilitas Sebagai Langkah Awal Menuju Literasi Digital," yang digelar secara daring pada tanggal 14 Desember, Satgas Anti Hoax PWI dan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana (UMB) menekankan pentingnya literasi digital dalam menghadapi hoax.

Ary Julianto, Wartawan Senior dan Anggota Satgas Anti Hoax PWI, mengatakan bahwa kredibilitas memiliki peran krusial dalam literasi digital. "Kredibilitas dapat memengaruhi keputusan, persepsi, dan pemahaman individu terhadap informasi yang mereka temui dalam lingkungan digital," ujar Ary, dalam keterangannya, dikutip Minggu (17/12/2023).

Ia pun memberikan petunjuk mengenali hoax, seperti asal sumber yang mencurigakan dan judul yang provokatif dan hiperbolik. Dudi Hartono, Dosen FIKOM UMB dan Anggota Satgas Anti Hoax PWI, menyoroti faktor biologis manusia sebagai faktor utama dalam penyebaran hoax.

"Ada bias kognisi dan konfirmasi dalam otak manusia," kata Dudi.

Kedua pembicara sepakat bahwa peningkatan literasi digital menjadi kunci untuk mengantisipasi penyebaran berita palsu. Ary menyarankan melakukan cek fakta (fact checking), sementara Dudi merekomendasikan pendekatan skeptisisme dan penundaan penyebaran informasi.

Iqbal Irsyad, Ketua Satgas Anti Hoax PWI Pusat, menegaskan bahwa seminar semacam ini merupakan bagian dari program satgas untuk tindakan preemptif dan preventif kepada masyarakat.

"Selain melakukan tindakan korektif melalui pemantauan dan klarifikasi informasi, kami juga akan menggelar rangkaian seminar sebagai bentuk tindakan preemptif kepada masyarakat," ujarnya.

Hoax merupakan ancaman nyata di era digital. Oleh karena itu, peningkatan literasi digital menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Satgas Anti Hoax PWI pun berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan literasi digital masyarakat.

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network