Selain itu Pendopo juga memberikan berbagai pelatihan seputar industri fesyen dan tren pasar, menentukan standar kualitas, manajemen produksi dan literasi keuangan, digitalisasi, juga mendorong sustainable fashion melalui pemanfaatan kain sisa produksi menjadi beragam aksesori berupa tas, gelang, dan anting-anting.
Kemudian sepanjang bulan September hingga November 2023, pelatihan dilanjutkan ke tahap pendampingan, produksi, dan seleksi karya. Pada tahap ini para desainer lokal mendampingi para peserta secara berkelompok untuk mewujudkan produk pakaian dan aksesori siap pakai yang akan dikurasi dan diperagakan dalam Fashion Show Buleleng Kita.
Selanjutnya, karya-karya terpilih tersebut juga akan diproduksi dan dipasarkan melalui ritel modern Pendopo.
“Saya berterima kasih kepada Pendopo atas kesempatan ini, karena saya jadi memiliki semangat dan mempunyai keterampilan lebih untuk terus berkarya di bidang ini. Pendopo juga membuka pintu kesempatan bagi kami untuk lebih berdaya dan sejahtera, sembari melestarikan budaya warisan leluhur,” ujar Ni Nyoman Dina Triana Dewi, salah satu peserta pelatihan.
Sebagai puncak rangkaian program pendampingan dan pelatihan, Pendopo berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng dan didukung oleh Bank Mandiri menggelar Fashion Show Buleleng Kita yang menampilkan 74 karya yang seluruhnya berbahan utama kain tenun khas Bali.
Gelaran Fashion Show ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu 32 karya desainer lokal, 24 karya pakaian dan aksesori karya UMKM Buleleng hasil program pendampingan dan pelatihan, dan ditutup dengan 18 karya dari desainer Pendopo yang dihiasi dengan perhiasan dari The Palace Jeweler, merek ritel perhiasan emas dan berlian Tanah Air yang juga memiliki komitmen dalam melestarikan budaya Indonesia..
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait