Miliki Budaya Tato Tertua di Dunia, Ini Berbagai Potensi Unik dan Menarik di Desa Wisata Muntei

Novi
Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf RI, Indra Ni Tua (paling kanan) dan rombongan berkeliling stand-stand suvenir UMKM. Foto: Kemenparekraf RI

Desa Wisata Muntei masih memiliki 2 buah rumah adat tradisional Mentawai yaitu Uma dalam bahasa Mentawai. Rumah adat ini menyimpan berbagai aksesoris yang menjadi daya tarik. Di sini wisatawan akan diberi informasi tentang Uma oleh pemandu dan bisa bertanya langsung sejarah serta tradisi yang ada dalam rumah adat tersebut.

Desa Wisata Muntei juga banyak menyajikan seni budaya yang menjadi daya tarik wisatawan, seperti misalnya tari tradisional Mentawai atau Turuk Laggai. Tarian ini diiringi alat musik tradisional atau gajeumak. Ditampilkan pada saat penyambutan tamu.

Tarian tradisional Mentawai memiliki nilai filosofi dimana setiap atraksi tarian selalu memperagakan kehidupan satwa yang ada di Mentawai. Ada pula tarian kreasi dimana lebih kepada tarian penyambutan yang biasanya ditampilkan oleh anak-anak sanggar.

Dilihat dari budaya, di Desa Wisata Muntei, kita akan disuguhkan dengan atraksi pembuatan tato. Tato/titi Mentawai dikenal sebagai tato tertua di dunia. Menjadi salah satu contoh dan produk unggulan di Desa Wisata Muntei. Kemudian ada Sikerei Dukun atau Tabib yang memiliki kekuatan supranatural dan memiliki keahlian serta keterampilan mengobati dan meramu obat.


Desa Wisata Muntei menyediakan berbagai macam jenis kuliner yang menjadi primadona wisatawan saat berkunjung. Foto: Kemenparekraf RI

 

Untuk kuliner, Desa Wisata Muntei menyediakan berbagai macam jenis kuliner yang menjadi primadona wisatawan saat berkunjung. Disediakan oleh alam Mentawai itu sendiri, pengolahannya pun masih menggunakan cara tradisional yaitu dimasak di dapur tradisional Mentawai.

Menu yang disajikan diambil langsung dari alam. Antara lain sup udang, rendang lokan, ulat sagu bakar, lele bakar, dan ulat sagu goreng. Semua hidangan tersebut belum sempurna jika tidak menggunakan sagu sipurut yang merupakan makanan pokok masyarakat Mentawai. Menu tambahan lainnya ada sup ikan dan ikan bakar nila. Tidak lupa juga ada subbet, berbahan dasar keladi yang ditabur dengan kelapa parut.

Desa Wisata Muntei juga memiliki kerajinan batik tulis/komak toro yang dilestarikan dengan berbagai gabungan motif alam serta motif tato Mentawai. Selain batik tulis, mereka pun memproduksi pakaian adat yang dimodifikasi, yang biasa dipakai oleh wanita dan pria saat pesta adat.

Beberapa suvenir kriya dimiliki Desa Wisata Muntei seperti sikairat, miniatur pusaguat, gelang leccu, topi tobat leleu, miniatur uma, hiasan dinding, koraibit, paluga sinaiming, dan jawak.

Pemanfaatan media sosial sebagai ajang promosi juga telah dilakukan oleh Desa Wisata Muntei secara maksimal. Mereka memanfaatkan platform gratis yang bisa menjangkau banyak calon wisatawan. Saat ini, Desa Wisata Muntei sudah membangun sistem update semua kegiatan di aplikasi media sosial. Tidak hanya itu, Desa Wisata Muntei juga menyediakan berbagai paket wisata yang nantinya bisa dipesan langsung melalui media sosial.

Editor : M Mahfud

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network