Miliki Budaya Tato Tertua di Dunia, Ini Berbagai Potensi Unik dan Menarik di Desa Wisata Muntei

Novi
Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf RI, Indra Ni Tua (paling kanan) dan rombongan berkeliling stand-stand suvenir UMKM. Foto: Kemenparekraf RI

“Semangat ADWI 2023 ini mengedepankan Desa Wisata Berkelas Dunia untuk menggaungkan Indonesia lebih luas lagi melalui pariwisata dan ekonomi kreatif. Saya yakin ini merupakan program yang tepat sasaran dengan basic komunitas masyarakat yang ada di desa. Saya yakin jika kita bisa beradaptasi, terus berkolaborasi, dan berupaya meningkatkan inovasi dari Desa Wisata, kita bisa membuka lapangan kerja yang luas dan saya pastikan 4,4 juta lapangan kerja dapat tercipta sampai tahun 2024. Dan akhirnya, dari Desalah kita membangun Indonesia,” kutip pernyataan penuh semangat Mas Menteri Sandiaga Salahuddin Uno.

Banyak potensi wisata yang dimiliki oleh Desa Wisata Muntei. Desa Muntei, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai ini merupakan salah satu desa yang masih sejuk, terletak di tengah-tengah desa lainnya yang mempunyai sumber daya alam melimpah.

Masyarakat Desa Muntei mayoritas adalah petani dan peternak. Di desa ini pun masih kental dengan adat dan tradisi. Tak hanya itu, Desa Muntei juga salah satu gerbang masuknya pariwisata wilayah Kecamatan Siberut Selatan, sehingga menarik para wisatawan yang ingin datang menikmati wisata yang ada di wilayah Siberut Selatan.

Desa Muntei Siberut Selatan memiliki luas wilayah 20.400 Ha, luas lahan Sawah 1.200 Ha, Ladang 6.000 Ha, Ternak 4.000 Ha, dan Hutan 4000 Ha.

Berdasarkan posisi geografis, Kecamatan Siberut Selatan memiliki batas wilayah yaitu sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Siberut, sebelah Selatan berbatasan dengan Siberut Barat Daya, sebelah Timur berbatasan Selat Mentawai, dan sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Siberut Barat. Berdasarkan data, Desa Muntei berpenduduk 1635 jiwa terdiri dari 846 laki-laki dan 789 perempuan.


Di Desa Wisata Muntei masih kental dengan adat dan tradisi. Foto: Kemenparekraf RI

 

Di Desa Muntei terdapat 2 sanggar. Pertama, Sangar Bubuakat sebagai wadah bagi masyarakat terutama anak-anak untuk mengenal budaya Mentawai. Di sini mereka juga menyimpan berbagai atribut budaya Mentawai, mulai dari gajeumak atau gendang tari, alat tempat makanan (lulak), tuddukat serta alat budaya lainnya yang dipakai oleh masyarakat saat melakukan upacara dan ritual lainnya.

Sanggar kedua, Sanggar Uma Jaraik Sikerei yang juga bertujuan memberi pengenalan/pendidikan budaya Mentawai pada anak-anak. Sanggar dibina oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga. Di sanggar ini juga ada perpaduan musik tradisional dan modern.

Desa Wisata Muntei dapat ditempuh lewat jalur udara melalui Bandara Jakarta Soekarno Hatta (CGK) menuju Bandara Padang Minangkabau (PDG) selama 1 jam 42 menit. Dilanjutkan jalur darat menuju Pelabuhan Muaro Padang selama 33 menit, kemudian jalur perairan dari Pelabuhan Muaro Padang menuju Pelabuhan Siberut selama 4 Jam 30 menit, dan kembali melalui jalur darat menuju lokasi Desa Wisata Muntei selama 15 menit.

Daya Tarik Desa Wisata Muntei

Desa Wisata Muntei memiliki satu air terjun yang menjadi daya tarik wisatawan bernama Bat Jongai. Namun karena kondisi dan letaknya cukup jauh dari lokasi tempat wisata, sehingga jarang dieksplor.

Editor : M Mahfud

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network