Namun, ada juga yang menyuarakan kekhawatiran tentang kurangnya informasi dan pemahaman masyarakat terkait TBC. Beberapa warganet mengusulkan peningkatan kampanye penyuluhan dan edukasi sebagai langkah awal untuk mengatasi masalah ini.
"Saya kaget mendengar Indonesia peringkat kedua kasus TBC di dunia. Saya kira TBC itu penyakit zaman dulu yang sudah jarang terjadi. Saya jadi takut kalau saya atau keluarga saya juga kena TBC. Saya harus lebih waspada dan menjaga kesehatan tubuh dan paru-paru." tulis pengguna Facebook.
Dalam menghadapi krisis TBC ini, peran pemerintah, lembaga kesehatan, dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci dalam merumuskan strategi yang efektif untuk mengurangi kasus TBC dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait