Manfaatkan Tanaman Kelakai, SMPK KANAAN Banjarmasin Ciptakan Terobosan untuk Pencegahan Stunting

Novi
Pencapaian ini merupakan kebanggaan bagi SMPK Kanaan Banjarmasin. Pada tahun 2022, sekolah ini juga meraih Juara Umum KIHAJAR STEM dengan produk skincare yang memanfaatkan nutrisi dari tanaman eceng gondok. Foto: Ist

JAKARTA, iNewsDepok.id - SMP Kristen (SMPK) Kanaan Banjarmasin, Kalimantan Selatan berhasil meraih Juara Umum Nasional KIHAJAR STEM 2023, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI). Hal ini diraih setelah berhasil melewati tahapan final yang dilaksanakan pada Jumat, 17 November 2023 di Gedung A Kemendikbudristek RI, Senayan, Jakarta.

Marvello Sunny Wijaya, Michael Frederick Sindunata, dan Alfanno Husodo yang merupakan siswa-siswa dari SMPK Kanaan Banjarmasin, berhasil melaju ke Babak Final KIHAJAR STEM 2023 dan meraih Juara Umum. 

Ketiganya berhasil meraih gelar juara tersebut dengan projek yang memanfaatkan tanaman Kelakai yang banyak ditemukan di daerah Kalimantan Selatan, untuk dapat mengatasi stunting yang marak terjadi pada populasi anak di Indonesia.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak dibawah usia 5 tahun akibat kekurangan gizi kronis.

Pada kompetisi ini, ketiga siswa SMPK Kanaan Banjarmasin tersebut memilih tema Ketahanan Pangan dan Gizi didalam KIHAJAR STEM 2023. 

Dibawah bimbingan Andreas Febri Kris Kurniadi yang merupakan guru dari SMPK Kanaan, mereka memilih untuk meneliti manfaat dari tanaman lokal ‘Kelakai’ yang mudah ditemui dan cukup populer di wilayah Banjarmasin. "Kelakai pun kami pilih menjadi objek penelitian dan bahan yang dibawa untuk mengikuti lomba KIHAJAR STEM 2023,” ujar Andreas.

Diketahui bahwa tanaman Kelakai merupakan jenis paku-pakuan yang bernama lemidi (Stenochlaena palustris) dan dikenal dengan nama Kelakai di Kalimantan Selatan. 

Kelakai banyak ditemukan di pulau Kalimantan dan habitatnya di daerah tanah gambut, air tawar, dan hutan belukar. Kelakai memiliki dua jenis, warna merah dan warna hijau. 

Dari hasil penelitian, Kelakai memiliki kandungan zat besi dan vitamin C yang cukup tinggi, sehingga bisa dimanfaatkan untuk mengatasi kasus stunting yang marak terjadi di Indonesia.

Andreas menambahkan, “Dari hasil konsultasi bersama dokter gizi, risiko stunting bisa lebih tinggi ketika saat remaja atau perempuan hamil itu kekurangan zat besi. Penelitian kami ini pas dengan isu nasional dan pemda yang sedang fokus mengatasi stunting.”

Menurut Andreas, uji coba yang dilakukan sejauh ini hanya untuk mengikuti lomba saja. Tetapi memang ada keinginan untuk melanjutkan penelitian ini hingga mendapat peresmian dan izin dari BPOM, sehingga karya penelitian Marvello, Michael, dan Alfanno tidak berhenti ditahap lomba saja. Tetapi terlebih lagi dapat dibawa keluar SMPK Kanaan Banjarmasin dan dapat memberikan manfaat yang lebih luas kepada masyarakat yang ada di Indonesia.

Seperti yang kita ketahui bahwa, KIHAJAR STEM sendiri merupakan Program Kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh Balai Layanan Platform Teknologi (BLPT) Pusdatin Kemendikbudristek RI.

Program ini diikuti secara tim sebagai wadah eksplorasi untuk pelajar di Indonesia agar memiliki keterampilan berpikir kristis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif dalam menyelesaikan permasalahan yang berbasiskan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).

“Tujuan kegiatan agar para peserta didik kita mulai terbiasa berpikir kristis, berpikir kreatif, kolaboratif, dan mampu berkomunikasi dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics),” ujar Muhammad Hasan Chabibie selaku Kepala Pusdatin Kemendikbudristek RI.

Suharti selaku Sekretaris Jendral Kemendikbudristek RI juga menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada siswa-siswa yang telah berprestasi dalam mewujudkan kepedulian terhadap lingkungan dan serta pemanfaatan teknologi untuk kemudahan masyarakat luas. 

Apresiasi tersebut disampaikan melalui pidatonya didalam KIHAJAR STEM 2023.

"Selamat juga untuk anak-anak, para siswa yang mendapat apresiasi Gen KIHAJAR 2023. Kalian sudah membuktikan bahwa belajar tidak hanya di dalam kelas. Kalian sudah membuktikan kepedulian kalian kepada lingkungan," ujar Suharti.

Pencapaian ini rupanya bukan kali pertama bagi Sekolah Kristen Kanaan dalam mengikuti KIHAJAR STEM. Pada tahun 2022 yang lalu Sekolah Kristen Kanaan Banjarmasin bahkan keluar sebagai Juara Umum dengan produk skincare yang memanfaatkan nutrisi dari tanaman eceng gondok.

Editor : Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network