Kegiatan MiYOSMART di SD Al Azhar Syifa Budi melibatkan pemeriksaan mata untuk anak kelas 2 dan 4 untuk mendeteksi kelainan refraksi pada anak usia SD.
Selain itu, ada edukasi tentang kesehatan mata oleh dokter spesialis mata anak, kegiatan mengerjakan printables untuk anak (perlombaan mini), dan pemberian surat rekomendasi kepada orangtua untuk melakukan pemeriksaan lanjutan di rumah sakit mata, klinik mata, atau optik terdekat, terutama bagi anak yang terdeteksi mengalami kelainan refraksi.
Kepala Sekolah SD Al-Azhar Syifa Budi Cibubur, Eko Sri Wijayanti (Ibu Wiwit), menjelaskan bahwa sekolah mereka memutuskan untuk berpartisipasi dalam pemeriksaan mata karena intensitas penggunaan gadget oleh siswa setelah pandemi semakin tinggi, sehingga ada kekhawatiran terhadap kesehatan mata mereka.
Pemeriksaan mata rutin diharapkan dapat memengaruhi prestasi akademik dan kesejahteraan siswa secara keseluruhan, mengingat mata merupakan alat sensori utama dalam proses belajar.
Hasil pemeriksaan mata di SD Al Azhar Syifa Budi menunjukkan bahwa tingkat keparahan rabun jauh bervariasi pada setiap penderita. Ditemukan bahwa 70% siswa kelas 2 dan 4 mengalami kelainan refraksi, dengan 30% di antaranya mengalami myopia.
Sebanyak 19% siswa kelas 2 dan 26% siswa kelas 4 mengalami myopia. Dari siswa yang mengalami myopia, 20% mengalami myopia sedang (≥-3.00 hingga -6.00 D) dan 80% mengalami myopia ringan (<3.00 D).
Dodi menekankan pentingnya deteksi dini dan penanganan masalah penglihatan, yang dapat membantu siswa mencapai masa depan yang baik melalui pembelajaran yang lebih baik.
Editor : Sazili Mustofa
Artikel Terkait