JAKARTA, iNewsDepok - Ken Setiawan menyebut mencegah terorisme di kalangan anak muda bisa dilakukan lewat jalur musik.
Metode sederhana, dengan mengumandangkan hal-hal baik, puja dan pujian masyarakat khusunya anak muda kepada bangsanya untuk meningkatkan semangat patriotisme dan nasionalisme lewat jalur musik.
Bahkan, cara ini telah digagas oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT RI) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Lampung.
“Akan kita helat Aksi Musik Anak Bangsa (ASIK BANG) dan Kampus Rakyat Terpilih Indonesia (Karakter ID) pada 11-12 Oktober 2023. Di dalam ruang komunikasi bermusik itu akan kita literasi pencegahan terorisme di kalangan anak muda,” kata Ken Setiawan dalam keterangan tertulisnya.
Festival ASIK BANG, sambung pria berambut gondrong ini, merupakan kegiatan lomba menyanyi yang diikuti oleh komunitas musik, pelajar, komunitas pemuda, dan masyarakat umum se Provinsi Lampung.
Nah, untuk kegiatan pembentukan Kampus Rakyat Terpilih Indonesia (Karakter ID) adalah kegiatan pelatihan kemampuan kepada para pemuda di Lampung.
“Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi solusi, dan menjadi wadah silaturahmi dan edukasi yang positif bagi kalangan pemuda di Lampung,” kata Ken Setiawan.
Ken Setiawan juga dengan intensitas kegiatan bermusik ruang-ruang kosong anak muda dapat terisi lewat kreasi yang diciptakan.
Cara sederhana ini sebagai bagian dari upaya mencegah paham dan benih-benih terorisme menjalar ke kalangan anak muda di Lampung.
“Tidak bisa ditawar, negara harus hadir dalam mengisi ruang kosong anak-anak muda. Lewat musik memang terkesan caranya tidak umum, tapi bagian dari mendorong anak muda melakukan hal positif,” imbuh Ken Setiawan yang Kepala Bidang Pemuda dan Forum Pendidikan FKPT Provinsi Lampung.
Pihak terkait dapat menyampaikan pesan persahabatan lewat gelaran ASIK BANG untuk pencegahan intoleransi radikalisme dan terorisme di kalangan anak muda.
Musik adalah salah satu cara pentahelix untuk berkomunikasi dengan masyarakat umum.
Musik adalah salah satu cara pentahelix untuk berkomunikasi dengan masyarakat umum.
“Ini adalah sebuah bagian dari syair-syair puja puji kepada bangsanya, memperluas khasanah anak muda bagaimana cara mencintai bangsanya,” ujar Ken.
Ken Setiawan juga berharap bahwa kegiatan ini dapat dilanjutkan di masa yang akan datang.
Kegiatan ASIK BANG, atau Aksi Musik Anak Bangsa ini dan Kampus Rakyat Terpilih Indonesia (Karakter ID) diharapkan dapat dilanjutkan di masa yang akan datang.
“Strategi berkomunikasi negara dengan anak muda lewat musik, dan kampus rakyat terpilih Indonesia menjadi jalan modern yang relevan dan kekinian,” kata Ken Setiawan, yang juga pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center pada tahun 2004.
Editor : M. Syaiful Amri
Artikel Terkait