DEPOK,iNews.id- Mahasiswa Universitas Gunadarma (UG) membuat inovasi terkait dengan penggunaan energi baru terbarukan (EBT). Inovasi ini berkaitan dengan isu polusi udara yang belakagan dirasa cukup tinggi.
Mahasiswa dan tim peneliti membuat mobil listrik hasil konversi dari mobil lama yang menggunakan bahan bakar fosil. Mobil listrik tersebut dinamakan UG EVE yang dikembangkan di kawasan UG Technopark. Riset kendaraan listrik ini telah dilakukan sejak 2017
Mobil listrik ini memiliki banyak keunggulan. Antara lain voltasenya yang dapat disesuaikan dengan kondisi tempat untuk mengisi baterai. Selain itu, kabel pengisi juga disesuaikan agar bisa digunakan dimana saja, baik di rumah ataupun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Rektor Universitas Gunadarma, Prof ES Margianti mengatakan, kehadiran mobil listrik ini menjadi jawaban atas krisis energi dan polusi udara yang terjadi saat ini. Pihaknya mengaku prihatin dengan kondisi krisis energi yang terjadi belakangan ini.
“Dalam kondisi ini Universitas Gunadarma sebetulnya ikut prihatin dengan masalah kekurangan energi, sehingga kita mengupayakan untuk memanfaatkan berbagai hal berkaitan dengan energi baru dan terbarukan,” katanya di UG Technopark, Kamis (28/9/2023).
Riset yang dilakukan mahasiswa dan dosen ini adalah bagian dari langkah nyata UG untuk menekan emisi gas karbon. Penggunaan mobil listrik dianggap lebih ramah lingkungan dan bisa menjaga keseimbangan lingkungan. Karena diketahui bahwa penggunaan fosil untuk bahan bakar kendaraan cukup tinggi.
“Sudah saatnya, zamannya mobil listrik. Jadi Gunadarma mencoba mengkonversikan yang ada itu ke arah energi listrik,” ujarnya.
Saat ini, mobil listrik UG Eve masih menjadi prototype. Dia meyakini tidak menutup kemungkinan akan diproduksi massal dan bisa digunakan untuk 2.000 dosen UG.
“Saya kira ini baru pembuka saja, tapi kalau listrik terbarukan bisa dari arah mana saja. Jadi berangkat dari kepedulian karena kondisi energi kita harus mencari mana yang baru dan terbarukan,” katanya.
Di tempat yang sama, Penanggung Jawab Perencanaan dan Pengembangan UG Technopark, Prof Budi Hermana menambahkan, UG Eve ini adalah konversi dari desain lamanya mobil-mobil berbagai merek. Menurutnya penggunaan fosil pada kendaraan konvensional menimbulkan polusi cukup besar.
“Kalau mobil lama dengan energi fosil itu kan polusinya luar biasa,” katanya.
Menurutnya jika semua produsen ataupun semua pengembang mobil listrik akhirnya membuat desain baru dan sebagainya, maka akan banyak mobil lama di Indonesia yang akhirnya mubazir.
“Indonesia itu kan terkenal populasi mobil dan motornya yang luar biasa. Nah, bagaimana mobil yang sudah tidak bisa dimanfaatkan kemudian dikonversi menjadi kendaraan listrik. Ya itu memang menjadi salah satu keunggulan kami, sehingga nanti bisa memanfaatkan kan gitu ya semangatnya,” pungkasnya.
Editor : Rinna Ratna Purnama
Artikel Terkait