Mutiara, seorang pedagang kopi dan mie instan di pinggir situ bercerita di kawasan lindung tersebut juga dijaga makhluk yang tak bisa dilihat secara kasat mata.
”Waktu itu ada pemancing yang buang air sembarangan di sekitar kawasan mata air. Dia kemudian kesurupan,” tutur Mutiara.
Terlepas benar tidaknya cerita Mutiara sang pedagang kopi, konservasi mata air menjadi penting. Situ Gadog contohnya. Situ di Kelurahan Cisalak Pasar ini tak surut airnya di musim kemarau berkat mata air yang dilindungi.
Hal ini kontras dengan sejumlah situ di Kota Depok yang mengalami kekeringan. Dampaknya banyak warga Depok dilanda kekurangan air bersih akibat sumurnya kering.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait