YOGYAKARTA, iNewsDepok.id - Jangan anggap remeh gigi berlubang karena jika dibiarkan bisa berakibat fatal. Pesan tersebut menyeruak dalam gelaran Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2023 yang sudah dilaksanakan untuk ke-14 kalinya ini.
Ya, digelar di Yogyakarta pada Selasa, 12 September 2023, Unilever Indonesia melalui Pepsodent bersama Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), dan Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia (ARSGMPI) meresmikan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2023 di Fakultas Kedokteran Gigi & Rumah Sakit Gigi Mulut Universitas Gadjah Mada.
Di tengah acara peresmian BKGN 2023, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X yang diwakili oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X – Wakil Gubernur DI Yogyakarta menyampaikan, “Menjaga kesehatan mulut dan gigi adalah salah satu kebiasaan baik yang harus diajarkan sejak kecil. Orangtua harus lebih aware untuk melakukan pemeriksaan sejak dini agar mencegah kerusakan gigi pada anak."
Sebab, diketahui, 7 dari 10 anak Indonesia mengalami gigi berlubang. Itu dikarenakan mereka suka makanan manis. Berdasarkan data, konsumsi gula di tahun 2023 juga meningkat.
“Selama lebih dari 75 tahun, Pepsodent terus mewujudkan purpose untuk mendukung edukasi serta perawatan gigi dan mulut. Upaya tersebut menjadi krusial karena saat ini masyarakat Indonesia kian rentan mengalami gigi berlubang akibat konsumsi gula yang semakin tinggi. Bahkan di 2023, konsumsi gula per kapita diproyeksi meningkat hingga 9% dari 2019,” ungkap drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia.
Ketua Pengurus Besar PDGI, drg. Usman Sumantri, MSc., mengatakan, gigi berlubang bisa menyebabkan vokal infeksi atau sumber infeksi yang menyebar mengikuti pembuluh darah, bisa ke jantung, ginjal, kemana-mana. "Dapat menyebabkan kematian. Jadi, jangan anggap sepele gigi berlubang," tandas drg. Usman.
Oleh karena itu, pengetahuan masyarakat tentang risiko gula bagi kesehatan gigi dan mulut juga masih harus ditingkatkan. Survei Pepsodent menunjukkan bahwa 66% orangtua sebenarnya merasa khawatir akan kesehatan gigi dan mulut mereka karena asupan gula, namun di sisi lain, 58%nya menganggap anak-anak boleh menerima asupan gula yang tinggi atau bahkan tidak mengetahui batas yang dianjurkan.
“Perlu diketahui, sisa makanan atau minuman manis pada gigi menyebabkan bakteri berkembang lebih cepat. Bakteri ini memfermentasi sisa karbohidrat pada gigi menjadi asam, dan membuat lapisan gigi lebih rentan berlubang. Sebuah studi menunjukkan, saat seseorang mengonsumsi 1-2 porsi minuman berpemanis setiap hari, maka risiko gigi berlubangnya meningkat hingga 31%. Kita tentu tidak bisa sepenuhnya menghindari gula karena fungsinya sebagai sumber energi dan pendorong fungsi kerja otak, tapi konsumsinya harus dibarengi perilaku menyikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur, serta rutin berkonsultasi ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali,” terang drg. Usman.
Faktanya, hanya 2,8% masyarakat yang menyikat gigi di waktu yang tepat. Kesadaran untuk berkunjung ke dokter gigi juga masih sangat rendah, dimana 95,5% masyarakat Indonesia mengaku tidak pernah ke dokter gigi selama setahun. Artinya, kebiasaan menyikat gigi yang tepat masih perlu ditanamkan, disertai akses layanan kesehatan gigi dan mulut yang lebih merata.
Untuk itu, dengan tema "Senyum Indonesia, Gigi Kuat Mulut Sehat", Unilever Indonesia melalui Pepsodent bersama 65 PDGI Cabang, AFDOKGI dan ARSGMPI menghadirkan BKGN 2023 mulai September hingga Februari 2024 di seluruh Indonesia dengan berbagai keistimewaan:
• Perawatan gigi gratis di seluruh Fakultas Kedokteran Gigi & Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan di Indonesia
• Layanan teledentistry gratis sebagai bagian upaya pemerataan layanan konsultasi gigi dan mendukung transformasi teknologi kesehatan Kemenkes RI
• Edukasi kesehatan gigi dan mulut ke 250.000 anak melalui Program Sekolah yang lebih inklusif karena juga memberi manfaat bagi anak-anak berkebutuhan khusus
Prof. drg. Suryono, S.H., M.M., Ph.D selaku Ketua AFDOKGI sekaligus Dekan FKG UGM menuturkan, “Sungguh membahagiakan bahwa tahun ini BKGN menjangkau masyarakat lebih luas karena seluruh FKG dan RSGMP di Indonesia akan terlibat. Dengan target 24.000 pasien, seluruh mahasiswa dan dokter gigi siap melayani sekaligus mendorong masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan gigi dan mulut, terutama dengan meningkatnya asupan gula yang mereka konsumsi setiap hari.”
Dr. drg. Julita Hendrartini, M.Kes, AAK, Ketua ARSGMPI dan Direktur RSGM UGM menjelaskan kondisi gigi dan mulut masyarakat DI Yogyakarta yang dikenal sebagai ‘surga’nya makanan dan minuman manis, “DI Yogyakarta adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki masalah gigi dan mulut tertinggi. Masalah gigi berlubang adalah kasus yang paling banyak ditemui di RSGM UGM. Umumnya pasien datang dalam kondisi yang sudah parah, sehingga memerlukan perawatan yang memakan waktu serta biaya yang tidak sedikit. Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati, jadi manfaatkan layanan gratis di BKGN 2023 untuk mulai berkonsultasi ke dokter gigi secara teratur.”
Brand Ambassador Pepsodent, Raisa dan Hamish Daud ikut berbagi inspirasi, “Meski suka makanan dan minuman manis, kami sadar pentingnya membatasi konsumsi gula, dan bahwa kegemaran ini harus diimbangi dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut. Keluarga kami selalu bikin ritual yang menyenangkan setiap sikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur, misalnya dengan nyanyi bareng. Selain itu, setiap 6 bulan kami pasti mengajak anak untuk kontrol sehingga nggak takut ke dokter gigi. Kalau kami bisa, semua keluarga Indonesia juga pasti bisa, yuk kita awali kebiasaan baik jaga kesehatan gigi dan mulut!”
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait