"Kemarin kami mendapat penghargaan dari iNews karena inovasi yang kami lakukan untuk aplikasi PGC menjadi sesuatu yang dihargai banyak pihak. Hal ini memacu kami agar bagaimana aplikasi PGC ini terus memberikan manfaat bagi masyarakat, pemerintah, dan terus kita kembangkan aplikasinya sesuai kebutuhan pemerintah atau pelanggan kita," lanjut Hendra.
Hendra optimistis penyaluran bansos sembako dan PKH tahap 3 akan sukses seperti tahap sebelumnya. Penyaluran tahap 2, Pos Indonesia menerima alokasi 3,7 juta untuk bansos sembako dan PKH.
"Alokasi paling banyak adalah yang mendapatkan bansos sembako 2,3 juta. Alokasi penerima PKH dan sembako murni sekitar 700 ribuan. Realisasi penyaluran tahap 2 di angka 97 persen. Di sisa waktu ini bisa mencapai 98 persen atau 99 persen," katanya.
Hendra menyimpulkan untuk menyukseskan penyaluran bansos di wilayah 3T dibutuhkan persiapan dan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Selain itu, monitoring juga penting dilakukan untuk memantau capaian penyaluran.
"Penyaluran bansos di daerah 3T, koordinasi sangat penting. Tidak mudah mengumpulkan orang di satu tempat dan suatu waktu, karena mereka punya kesibukan dan alat komunikasi kita terbatas. Sehingga kita betul-betul koordinasi dengan pemerintah daerah, unsur keamanan juga menjadi kunci pelaksanaan pembayaran di daerah 3T," ujarnya.
Untuk memperkuat fungsi monitoring, Hendra secara langsung memantau penyaluran bansos di Labuan Bajo, NTT.
"Salah satu fungsi monitoring ialah kita menyaksikan pembayaran langsung. Kita memastikan apakah penerima bantuan tepat orangnya, penerima menerima uang sesuai jumlahnya, apakah petugas melakukan fungsinya sesuai aturan sehingga KPM nyaman dan menikmati penyaluran yang dilakukan oleh Pos Indonesia. Penyaluran oleh Pos Indonesia di kantor kecamatan membantu KPM tidak perlu datang ke kota untuk mencairkan dana bansos. KPM bisa menghemat ongkos," ujarnya.
Penyaluran Bansos Dimulai Awal September
Untuk penyaluran bansos PKH dan sembako di daerah 3T, salah satunya telah dimulai di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 1 September.
Kepala Bidang Perlindungan Sosial dan Korban Bencana pada Dinsos P3A Kabupaten Manggarai Barat, Regina Yustina K Jalu, SE, menjelaskan, di NTT khususnya Manggarai Barat, mendapat alokasi 30 ribu KPM.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait