KO dan TKO, Ini 5 Istilah Saat Wasit Hentikan Duel Tinju

Agan Aldi
Pacquiao saat kalah KO oleh Marquez. Foto : Istimewa

DEPOK,iNewsDepok.id - Tinju, sebagai salah satu olahraga kontak fisik tertua di dunia, telah menciptakan sejumlah momen epik di dalam ring. Dari ketegangan yang tidak tertahankan hingga euforia kemenangan, setiap pertandingan tinju adalah cerita yang unik.

Salah satu aspek paling menarik adalah bagaimana pertandingan dapat berakhir dengan berbagai cara yang berbeda. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lima penyebab umum yang dapat mengakhiri pertandingan tinju dengan cara yang menegangkan.

1. KO (Knockout): Saat Semua Terhenti dalam Sekejap

Saat kata "KO" diucapkan, semua orang di dalam arena dan di seluruh dunia menahan nafas. KO adalah momen paling dramatis dalam tinju, di mana seorang petinju mendapatkan pukulan yang mematikan dan kehilangan kesadaran.

Bagi petinju yang mengalami KO, dunia tiba-tiba lenyap dalam sekejap. Wasit mulai menghitung hingga sepuluh, dan jika petinju tersebut tidak bisa bangkit sebelum hitungan sepuluh, pertandingan berakhir dengan kemenangan bagi lawannya.

KO bukan hanya tentang fisik, tetapi juga tentang mental; ini adalah momen yang mencerminkan kekuatan, ketahanan, dan strategi.

2. TKO (Technical Knockout): Saat Keseimbangan Terganggu

TKO mungkin tidak memiliki kilatan dramatis seperti KO, tetapi itu adalah hasil dari situasi yang memaksa petinju untuk menghentikan pertandingan. Ini bisa terjadi jika seorang petinju mengalami cedera serius atau jika performanya menurun drastis.

TKO juga bisa terjadi jika petinju mengalami pendarahan berlebihan atau jika ia tidak lagi bisa mempertahankan dirinya dengan baik. Keputusan untuk menghentikan pertandingan pada saat seperti itu diambil oleh wasit atau tim medis, dengan tujuan menjaga kesejahteraan petinju.

3. Doctor Stop: Keputusan atas Kesehatan Petinju

Dalam beberapa kasus, kesejahteraan petinju menjadi prioritas utama. Jika seorang petinju terluka secara serius dan dokter yang bertugas di pertandingan menyimpulkan bahwa petinju tersebut tidak mampu melanjutkan pertandingan dengan aman, maka pertandingan dapat dihentikan oleh keputusan dokter.

Meskipun ini mungkin mengecewakan bagi petinju dan penonton, ini adalah langkah yang penting untuk menjaga kesehatan dan integritas atlet.

4. Lempar Handuk: Mengakui Kekalahan demi Kesejahteraan

Lempar handuk adalah tindakan yang diambil oleh tim pelatih atau sudut petinju ketika mereka melihat bahwa petinju mereka telah mencapai batasnya.

Jika petinju mengalami kesulitan yang signifikan dan timnya merasa bahwa petinju tersebut tidak lagi bisa melanjutkan pertandingan tanpa risiko yang tidak perlu, mereka dapat "melemparkan handuk" untuk mengakui kekalahan dan melindungi petinju dari cedera lebih lanjut.

Ini adalah keputusan sulit yang menunjukkan perhatian dan kepedulian terhadap kesejahteraan petinju.

5. Pukulan Ilegal Berulang Kali: Melanggar Aturan dan Etika

Tinju memiliki seperangkat aturan ketat yang harus diikuti oleh semua petinju. Jika seorang petinju terus-menerus melakukan pukulan ilegal yang melanggar aturan, wasit memiliki hak untuk menghentikan pertandingan dan memberikan peringatan kepada petinju tersebut.

Jika pelanggaran terus berlanjut, wasit dapat memutuskan untuk menghentikan pertandingan dan memberikan kemenangan kepada lawannya. Ini adalah pengingat yang kuat tentang pentingnya fair play dan etika dalam olahraga ini.

Tinju adalah tentang lebih dari sekadar fisik; itu tentang mental, strategi, keberanian, dan integritas. Setiap pertandingan adalah cerita unik yang penuh dengan emosi dan ketegangan.

Meskipun cara-cara di atas dapat mengakhiri pertandingan, mereka juga adalah bagian integral dari keindahan dan dinamika olahraga ini.

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network