DEPOK, iNews.id – Ancaman ideologi berseliweran menggoyang keutuhan NKRI. Universitas Indonesia (UI) tentu saja tak tinggal diam. Sebagai tempat berkumpulnya para jagoan bidang akademi dan peneliti, Rektor UI menawarkan kontra narasi pada Panglima TNI.
Tawaran tersebut disampaikan langsung Rektor UI Ari Kuncoro pada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Mereka bertemu di Mabes TNI, Selasa (18/01/2022).
Ari Kuncoro tak datang sendirian. Ia didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Profesor Abdul Haris, Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Logistik Vita Silvira, Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Nurtami, Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset Profesor Dedi Priadi.
Selain itu Ari Kuncoro juga mengajak para pakar berbagai bidang antara lain Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Teguh Dartanto, Dekan Fakultas Teknik Profesor Heri Hermansyah, Dekan Fakultas Psikologi Bagus Takwin, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Profesor Semiarto Aji Purwanto, Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Bondan Kanumoyoso, Dekan Fakultas Kedokteran Profesor Ari Fahrial Syam, Direktur Kerja Sama Toto Pranoto, dan Kepala Humas Amelita Lusia.
Dengan didampingi pakar berbagai bidang, Ari Kuncoro menyampaikan sesuatu yang penting.
“Kami datang dengan rumpun ilmu yang cukup lengkap,” kata Rektor UI pada Panglima TNI.
“Ada ancaman ideologi baru. Kita harus mampu menciptakan kontra narasi,” lanjut Ari Kuncoro.
Rektor UI menyatakan berbagai rumpun ilmu di UI sanggup menghadirkan kontra narasi untuk menghadapi ancaman idiologi. Ilmu sosial budaya bisa melakukannya dari sisi kearifan budaya. Sedangkan Fakultas Psikologi dari sisi konstruksi sosial.
Ia menambahkan di era sekarang, konsep penta helix sangat penting. Unsur pemerintah, akademisi, masyarakat, dan media saling berkomitmen untuk mengembangkan inovasi.
Gayung pun bersambut. Panglima TNI Jendral Andika mengatakan TNI telah membentuk Pusat Psikologi TNI.
“Ini menunjukkan interest kami yang tinggi dalam bidang itu,” kata Jenderal Andika Perkasa.
Tak hanya Rektor, para pakar UI menyampaikan pendapatnya. Dekan FISIP UI Profesor Semiaji mengatakan, jika berbicara tentang masyarakat Indonesia, maka perlu pendekatan ke-Indonesiaan. Hal tersebut sangat berguna untuk bekal para prajurit yang hendak bertugas.
“Negara ini memiliki begitu luas cakupan budayanya. Kerja sama itu memungkinkan prajurit yang akan melakukan latihan pratugas, terlebih dahulu mendapat pembekalan, sehingga mereka memiliki pengetahuan sebelum menjalankan tugas teritorial,” ulas Prof Semiaji.
“Scientifict dan conceptual ini dimanfaatkan. Jika itu dimanfaatkan menjadi data primer, maka akan bagus,” sahut Jenderal Andika.
Pada akhir pertemuan, Panglima TNI berharap semua yang dibahas akan akan dapat segera terwujud melalui penguatan kerjasama yang terlembaga antara UI dengan TNI.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait