Jalan Menuju Gelar Juara Dunia
Pada tahun 1908, Jack Johnson akhirnya mendapat peluang emas untuk berkompetisi dalam pertarungan juara dunia kelas berat melawan petinju kulit putih, Tommy Burns. Pertarungan itu terjadi di Sydney, Australia, dan berakhir dengan kemenangan telak Johnson, menjadikannya petinju kulit hitam pertama yang meraih gelar juara dunia kelas berat.
Kemenangan ini memiliki dampak besar dalam dunia tinju dan juga masyarakat pada umumnya, karena melawan pandangan yang umum saat itu tentang supremasi rasial.
Kontroversi dan Penentangan
Kemenangan Jack Johnson sebagai juara dunia kelas berat tidak hanya menciptakan perubahan dalam olahraga tinju, tetapi juga menimbulkan kontroversi besar. Johnson adalah sosok yang flamboyan, suka tampil dengan mobil-mobil mewah dan berpakaian elegan, serta memiliki hubungan dengan wanita kulit putih.
Sikap dan gayanya ini membuatnya menjadi sasaran hinaan dan kecaman dari masyarakat, termasuk beberapa anggota media.
Pada tahun 1910, tantangan datang dari petinju kulit putih yang bernama Jim Jeffries. Tidak hanya pertarungan antara keduanya menjadi peristiwa tinju yang sangat dinantikan, tetapi juga menjadi simbol pertarungan simbolis antara ras. Jeffries diklaim oleh beberapa orang sebagai "Harapan Putih" yang akan mengalahkan Johnson. Namun, pertarungan itu berakhir dengan kemenangan gemilang Johnson, menjadikannya sebagai pahlawan bagi komunitas kulit hitam.
Pengaruh dan Warisan
Jack Johnson mengubah paradigma dalam dunia tinju dan membuka pintu bagi petinju kulit hitam untuk bersaing di tingkat tertinggi. Kemenangannya menghancurkan stereotip dan batasan rasial dalam olahraga. Namun, pada saat yang sama, ia juga harus menghadapi cobaan dan kontroversi yang tak terhindarkan akibat pilihan hidupnya.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait