Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menambahkan, perkembangan sektor pertanian terlihat pesat.
Terbukti dalam lima tahun terakhir, tingkat inflasi hingga bulan Juni (semester 1 atau y-to-d) selalu lebih rendah dari batas bawah target inflasi pemerintah, kecuali tahun 2022.
Dengan komoditas utama penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah bawang putih, beras, daging ayam, telur dan bawang merah. Tercatat total andil inflasi semester pertama 2023 yang paling banyak adalah beras (0,20%).
Secara rinci data BPS mencatat inflasi bahan makanan pada Juni 2023 (yoy) sebesar 1,45%, berada pada rentang target 3+1%. Dan komoditas bahan makanan yang memberikan andil inflasi pada bulan Juni 2023 (mtm) adalah daging ayam ras 0,06%; telur ayam ras 0,02%; dan bawang putih 0,1%. Sementara komoditas yang dominan memberikan andil deflasi (mtm) adalah ikan segar 0,02%; bawang merah dan minyak goreng masing-masing 0,01%.
Tidak hanya itu ekspor pertanian periode Januari- Mei 2023 meningkat telah mencapai 20.936 triliun.
Dedi pun mengatakan capaian keberhasilan dari pembangunan pertanian tak lepas dari peran aktif sumber daya manusia pertanian mulai dari petani, penyuluh, serta seluruh stakeholder terkait baik di tingkat pusat maupun daerah.
“Sumber daya manusia pertanian yang berkualitas merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung terlaksananya program utama Kementerian Pertanian dalam menyukseskan pembangunan pertanian,” kata Dedi.
Editor : Mahfud
kementan Musrenbangtan Nasional 2023 Menteri Pertanian mentan Syahrul Yasin Limpo Musrenbangtan pendapatan petani Indonesia pemenuhan pangan nasional kementerian Pertanian Musrenbangtan 2023 El Nino climate change Mentan SYL daerah rawan pangan BPPSDMP Inflasi bps Ekspor Pertanian Sumber Daya Manusia Pertanian
Artikel Terkait