Untuk itu, Kementan mempersiapkan beberapa upaya antisipasi dan adaptasi El Nino di sektor pertanian yang siap dilaksanakan setiap daerah yaitu pertama, melakukan identifikasi dan pemetaan lokasi terdampak kekeringan serta mengelompokkan menjadi daerah merah, kuning dan hijau. Kedua, melakukan percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan.
Ketiga, meningkatkan ketersediaan alsintan untuk percepatan tani. Keempat, peningkatan ketersediaan air dengan membangun/memperbaiki embung, parit hingga rehabilitasi jaringan irigasi tersier.
“Roadmap menghadapi El Nino dan krisis pangan harus selesai sebelum pulang dari sini. Enggak ada gunanya Musrenbangtan ini kalau strategi ini tidak ada jadi bahas ini bersama direktur yang bersangkutan,” ujar Mentan.
“Kepala dinas yang baik pasti sudah tahu daerahnya masing-masing. Jadi buat pembagian wilayah mana yang zona hijau tersedia air dan mana yang kuning, dan mana merah,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Mentan mengatakan bahwa Kementan juga akan melakukan intervensi dalam penyediaan benih varietas tahan kekeringan dan OPT, membangun kawasan percontohan dan akselerasi seluas 1000 ha pada kabupaten yang akan dipersiapkan dalam memproduksi pangan guna memenuhi kebutuhan pada daerah rawan pangan.
"Kita juga akan dorong penggunaan taksi alsintan sesuai arahan Bapak Presiden untuk dimaksimalkan di dalam rangka mempersiapkan kondisi cuaca buruk, penggunaan KUR dan asuransi pertanian hingga penyiapan lumbung pangan sampai ke tingkat desa,” imbuhnya.
Editor : Mahfud
kementan Musrenbangtan Nasional 2023 Menteri Pertanian mentan Syahrul Yasin Limpo Musrenbangtan pendapatan petani Indonesia pemenuhan pangan nasional kementerian Pertanian Musrenbangtan 2023 El Nino climate change Mentan SYL daerah rawan pangan BPPSDMP Inflasi bps Ekspor Pertanian Sumber Daya Manusia Pertanian
Artikel Terkait