Konsumsi Kolagen
Jika menyukai rasa kaldu tulang, sebaiknya menambakan seteguk minuman hangat ke dalam menu sehari-hari, karena kolagen dapat mendukung perkembangan kuku yang sehat.
Ada juga produk kolagen di pasaran, yang ramah vegan, yang dibuat untuk meningkatkan penampilan dan kesehatan rambut, kulit dan kuku. Kapsul berbentuk silokon, serta nutrisi kolin untuk membantu tubuh mensintesis kolagen.
Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum konsumsi kolagen, untuk memastikan keamanan berdasarkan status kesehatan dan obat-obatan yang dikonsumsi.
Memperhatikan Gel Manikur
Berdasarkan American Academy of Dermatology (AAD), gel manikur dapat merusak kuku, menyebabkan kuku rapuh. Begitu juga akrilik, teknologi untuk mengeraskan kuku agar kuku palsu dapat menempel.
Hal tersebut dapat menanggu ketipisan dan kelemahan kuku jika tidak dilakukan dengan baik. Karena itu, sebaiknya meminta ahli kuku melakukannya dengan lembut, serta menggunakan penghilang aseton yang lebih lembut.
Sebaiknya memilih salon yang sesuai kelompok usia dan lebih memahami kondisi kuku. Selain juga temui dokter bila kuku mengalami infeksi jamur, yang ditandai kuku yang berubah warna, tebal, rapuh, atau pecah-pecah, karena infeksi jamur ini sulit diobati.
Sementara infeksi bakteri membuat kuku tampak hitam kehijauan. Selain itu penyok seperti tusukan es pada kuku, kuku melengkung ke atas, dan kuku melengkung ke bawah, bisa menunjukkan penyakit seperti anemia, psoriasi, penyakit paru obstrktif kronis atau penyakit radang usus.
Sementara jika melihat garis gelap pada kuku, kulit gelap di sekitar kuku, kuku terpisah dari alas kuku, kuku pecah atau benjolan di bawah kuku menjai tanda melanoma, bentuk kanker kulit yang mematikan, menurut AAD.
Demikianlah 3 ciri kuku berubah seiring bertambah usia, berikut 6 cara merawat kuku tetap sehat meski mengalami perubahan.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait
