DEPOK, iNewsDepok.id - Kenali 3 ciri kuku berubah seiring bertambah usia, berikut 6 cara merawat kuku tetap sehat meski mengalami perubahan. Perawatan kuku ini perlu diperhatikan agar kuku tetap terlihat cantik dan tidak mudah rapuh, meski usia tak lagi muda.
Seiring bertambah usia, tidak hanya terjadi penipisan rambut atau uban, tetapi terjadi juga beberapa perubahan pada kuku. Michelle Tarbox, MD, profesor dermatologi Texas Tech Physicians di Lubbock, Texas mengatakan kuku memiliki banyak karakteristik yang mirip dengan rambut.
Kuku dan rambut sama-sama kaya akan protein keratin dan keduanya tumbuh dengan cara yang sama. Menurutnya, kuku dan rambut merupakan struktur mati yang terbuat dari sel hidup yang memberi mereka hidup sehingga tak heran bila kuku dan rambut terlihat dan terasa berbeda seiring bertambah usia.
Lantas apa saja ciri-ciri kuku yang berubah seiring bertambahnya usia? Berikut penjelasan Dr. Tarbox, seperti dilansir iNewsDepok.id dari Livestrong pada Rabu (5/7/2023).
3 Ciri Kuku Berubah
Kuku butuh waktu lebih lama untuk tumbuh
Seiring bertambahnya usia pertumbuhan kuku melambat. Umumnya rambut dan kuku tumbuh baik saat muda, tetapi tingkat pertumbuhan pelat kuku melambat setengah persen per tahun. Saat muda, kuku tumbuh 3 mm per bulan, yang menurun menjadi 2 mm per bulan di usia tua.
Kuku menjadi lebih mudah rapuh
Sama seperti kulit yang menipis seiring waktu, kuku juga mengalami proses atrofi yang serupa menjadikannya lebih tipis. Kuku yang kurang tebal atau tipis ini menjadi lebih mudah patah.
Atau tekstur kuku yang halus dan berkilau berubah menjadi lebih kasar dan kusam. Juga terbentuk garis vertikal atau tonjolan yang terlihat seperti ‘keriput’. Hal ini bisa diatasi dengan kondisioner dan penguat kuku.
Kuku kaki menebal
Kondisi sebaliknya terjadi pada kuku kaki. Kita mungkin memiliki kuku yang tipis dan kuku kaki ‘palang pintu’ karena sangat tebal. Setiap kali kuku menyentuh bagian depan sepatu, itu adalah mikrotrauma ke dasar kuku yang menyebabkan tumbuh sedemikan rupa sehingga ‘menjadi halus dan menebal’ seiring waktu.
Kuku jari kaki yang rusak lebih rentan terhadap infeksi jamur. Faktor lain yang dapat membuatnya begitu tebal sehingga sulit dipotong dan juga menguning.
Lantas bagaimana merawat kuku yang berubah seiring bertambahnya usia? Tidak ada yang salah dengan bertambah usia, namun sebaiknya tetap melakukan perawatan termasuk perawatan kuku agar kuku tetap sehat.
Menurut Dr. Tarbox, proses penuaan alami terjadi tetapi kebiasaan seseorang juga penting. Artinya, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki atau membalikkan beberapa perubahan kuku.
Bagaimana caranya? Berikut 6 cara merawat kuku tetap sehat:
6 Cara Merawat Kuku Tetap Sehat
Perkuat kuku
Kuku yang tipis adalah kuku yang lebih rentan. Pernis kuku dapat membantu menjaga kuku tetap terlindungi, dengan menggunakan produk yang lembut dan diperkaya nutrien yang mendukung kesehatan kuku.
Carilah produk dengan tambahan vitamin, seperti biotin, Vitamin B, atau silk protein yang akan menguatkan kutikula kuku.
Tambahkan penguat kuku
Penguat kuku dapat menjadi solusi sementara untuk memperbaiki pengelupasan, retakan dan perataan. Saat ini banyak produk perawatan kuku yang mengandung kalsium untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan kuku.
Menghaluskan kuku dengan kondisioner kuku
Cari produk kondisioner kuku yang mengandung lanolin (sebum atau minyak dari wol domba). Lanolin dapat digunakan sebagai suplemen untuk sebum manusia, yang juga berkurang seiring bertambahnya usia.
Gosokkan produk konsioner kuku pada kuku dan kutikula untuk meningkatkan kesehatan, kekuatan dan pertumbuhan kuku.
Banyak di pasaran produk suplemen yang ditujukan untuk pertumbuhan rambut dan kuku. Umumnya suplemen kapsul ini mengandung biotin, asam amino L-sistein dan silikon dioksida, semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk kuku.
Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen, karena beberapa suplemen dapat memiliki efek samping atau mengganggu obat yang biasa diminum.
Konsumsi Kolagen
Jika menyukai rasa kaldu tulang, sebaiknya menambakan seteguk minuman hangat ke dalam menu sehari-hari, karena kolagen dapat mendukung perkembangan kuku yang sehat.
Ada juga produk kolagen di pasaran, yang ramah vegan, yang dibuat untuk meningkatkan penampilan dan kesehatan rambut, kulit dan kuku. Kapsul berbentuk silokon, serta nutrisi kolin untuk membantu tubuh mensintesis kolagen.
Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum konsumsi kolagen, untuk memastikan keamanan berdasarkan status kesehatan dan obat-obatan yang dikonsumsi.
Memperhatikan Gel Manikur
Berdasarkan American Academy of Dermatology (AAD), gel manikur dapat merusak kuku, menyebabkan kuku rapuh. Begitu juga akrilik, teknologi untuk mengeraskan kuku agar kuku palsu dapat menempel.
Hal tersebut dapat menanggu ketipisan dan kelemahan kuku jika tidak dilakukan dengan baik. Karena itu, sebaiknya meminta ahli kuku melakukannya dengan lembut, serta menggunakan penghilang aseton yang lebih lembut.
Sebaiknya memilih salon yang sesuai kelompok usia dan lebih memahami kondisi kuku. Selain juga temui dokter bila kuku mengalami infeksi jamur, yang ditandai kuku yang berubah warna, tebal, rapuh, atau pecah-pecah, karena infeksi jamur ini sulit diobati.
Sementara infeksi bakteri membuat kuku tampak hitam kehijauan. Selain itu penyok seperti tusukan es pada kuku, kuku melengkung ke atas, dan kuku melengkung ke bawah, bisa menunjukkan penyakit seperti anemia, psoriasi, penyakit paru obstrktif kronis atau penyakit radang usus.
Sementara jika melihat garis gelap pada kuku, kulit gelap di sekitar kuku, kuku terpisah dari alas kuku, kuku pecah atau benjolan di bawah kuku menjai tanda melanoma, bentuk kanker kulit yang mematikan, menurut AAD.
Demikianlah 3 ciri kuku berubah seiring bertambah usia, berikut 6 cara merawat kuku tetap sehat meski mengalami perubahan.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait
