Nama Wali Kota Bukittinggi Terseret Pro Kontra Isu Inses Ibu dan Anak

Marsaulina Lumbanraja
Wali Kota Bukittinggi Erman Safa. Foto: Pemkot Bukittinggi

JAKARTA, iNewsDepok.id - Sebuah kasus dugaan inses (hubungan seksual sedarah) antara seorang ibu dan anak di Bukittinggi telah menarik perhatian publik dalam beberapa hari terakhir. Namun, informasi terbaru mengungkapkan adanya dugaan bahwa kasus tersebut adalah hoaks yang tersebar di media sosial.

Menanggapi hal ini, Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Sumbar) dikabarkan akan memanggil Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, untuk dimintai keterangan terkait kasus tersebut. Berdasarkan laporan dari beberapa sumber, Wali Kota Erman Safar telah melaporkan dugaan inses tersebut kepada pihak kepolisian.

Dalam wawancara dengan media, Wali Kota Erman Safar memberikan penjelasan mengenai awal mula pengungkapan dugaan inses ini. Ia menyatakan bahwa informasi tersebut bermula dari sebuah pesan yang ia terima melalui aplikasi pesan singkat.

Pesan tersebut berisi foto dan keterangan yang mengindikasikan adanya dugaan kasus inses. Wali Kota Erman Safar kemudian memutuskan untuk melaporkan hal ini kepada pihak berwajib.

Namun, berita ini mengundang pro dan kontra di masyarakat. Beberapa pihak menganggap kasus ini sebagai hoaks yang sengaja disebar untuk mencemarkan nama baik Wali Kota.

Sementara yang lain mendukung upaya penegakan hukum dalam menghadapi kejahatan semacam ini.

Seiring berjalannya waktu, laporan terhadap Wali Kota Erman Safar terkait kasus ini semakin bertambah. Polisi menerima laporan dari masyarakat terkait dugaan penyebaran hoaks oleh Wali Kota Bukittinggi terkait inses ibu dan anak tersebut.

Hal ini memicu respons cepat dari aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, memberikan klarifikasi terkait dugaan penyebaran hoaks tersebut. Ia menyatakan bahwa ia hanya melaporkan informasi yang ia terima kepada pihak kepolisian tanpa mengubah atau menyebarkan informasi tersebut.

Wali Kota Erman Safar juga menunggu hasil dari proses hukum yang sedang berjalan.

Kepolisian Daerah Sumbar akan terus melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus ini untuk mengetahui kebenaran informasi dan melacak siapa yang bertanggung jawab atas penyebaran hoaks tersebut. Sementara itu, publik diharapkan untuk tetap tenang dan menunggu hasil penyelidikan dari aparat kepolisian yang bertugas.

Editor : Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network