PADANG, iNewsDepok.id - Temu Usaha Agribisnis yang merupakan salah satu rangkaian acara dalam Penas Petani Nelayan XVI, menghasilan sejumlah MOU (kesepakatan kerja sama). Pertemuan ini dilaksanakan selama tiga hari ini, mulai dari tanggal 11-13 Juni 2023.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil menyebutkan, ada MOU UPLAND Project PSP antara korporasi dengan mitra eksportir. Di antaranya koperasi produsen Perwira Cipta Mandiri dengan mitra eksportir PT Java Agritech, produk yang dikerjasamakan lada putih 40 ton (@85.000) dan lada hijau 7 ton (@25.000) dengan nilai total Rp 3.575.000.000. Kemudian koperasi produsen Gupon Sekarlangit dengan mitra eksportir PT Hassana Boga Sejahtera Tbk melalui produk beras putih 360 ton (@14.500) dan beras merah 24 ton (@16.500).
"Kontak bisnis dan transaksi bisnis yang telah disepakati diharapkan dapat ditindaklanjuti untuk memasarkan produk pertanian, kehutanan dan perikanan. Hal ini didorong menjadi skala yang lebih luas dan berkelanjutan, yang akhirnya dapat lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat
khususnya petani dan nelayan Indonesia," kata Ali, Selasa (13/6/2023).
Rahmanto selaku Direktur Irigasi Dirjen Prasarana Pertanian (PSP) Kementan memberi apresiasi yang tinggi kepada petani di dua kabupaten tersebut yang telah berhasil menjalin kemitraan pasar di ajang PENAS XVI.
Rahmanto menjelaskan bahwa Program UPLAND yang ada di Ditjen PSP merupakan program peningkatan pendapatan petani yang didesain secara integratif, dimana intervensi program dimulai dari sektor hulu (produksi) sampai dengan pasca panen, untuk memastikan terjadinya peningkatan rantai nilai produk pertanian.
Pengelola Program UPLAND Farakka Sari mengatakan penandatanganan MOU yang dilakukan oleh kelompok tani binaan UPLAND diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian dan menembus pasar internasional.
"Diharapkan dalam pertemuan ini terjadi kontak bisnis dan transaksi bisnis antara produsen dan eksportir agar komoditas binaan UPLAND mencapai pasar jnternasional," pungkasnya.
Farakka melanjutkan, Program UPLAND saat ini menjangkau 13 kabupaten se-Indonesia termasuk dua kabupaten Magelang dan Purbalingga.
Komoditas yang dikembangkan pada Program UPLAND beragam dari bawang merah, kentang, kopi, lada, padi organik dan juga peternakan seperti kambing dan domba.
Dengan total anggaran yang mencapai Rp1.8 trilyun selama 5 tahun untuk 13 kabupaten ini, program UPLAND telah memberikan dukungan dalam bentuk infrastruktur seperti jalan usaha tani, perbaikan saluran irigasi, dukungan alat dan mesin pertanian mendukung produksi dan pasca panen.
Selain itu juga kegiatan peningkatan kapasitas petani seperti sekolah lapang, adaptive research dan pembentukan kelembagaan korporasi petani.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait