Dwiki menambahkan bahwa saat ditemukan, SSH sudah tidak bernyawa dan dalam posisi tergantung di sebuah tangga.
"Ketika ditemukan, ia sudah dalam keadaan tak bernyawa dan dalam posisi tergantung. Jatuhnya seperti tangga atau bingkai pintu," ujarnya.
Dwiki menjelaskan bahwa SSH adalah seorang bos perusahaan telekomunikasi PT KTI. Menurutnya, WNA asal Korea tersebut telah menyewa kantor di perumahan tersebut selama sekitar tiga tahun.
"Yang saya tahu, dia adalah bos dari PT KTI (Korea Telekom Indonesia). Dia menyewa kantor di sini selama kurang lebih tiga tahun. Namun, tempat tinggalnya bukan di sini, tetapi di Cipayung," jelasnya.
Dwiki mengatakan bahwa jenazah SSH telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Saat penyelidikan di tempat kejadian, hadir tim Dokpol, Inafis, dan Polsek Cimanggis.
"Jenazah sudah dibawa sekitar pukul 11.00 sebelum salat Jumat ke RS Polri, jika tidak salah. Ada tim Dokpol, Inafis, dan Polsek Cimanggis di sana," tambahnya.
Di sisi lain, Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Ahmad Fuady, membenarkan adanya kejadian bunuh diri di perumahan Raffles Hills Cibubur.
"Benar (terjadi bunuh diri di perumahan Raffles Hills Cibubur)," ujar Fuady singkat saat dikonfirmasi.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait