DEPOK, iNewsDepok.id - Belakangan istilah ADHD yang merupakan gangguan kesehatan mental ramai diperbincangkan di media sosial, bahkan viral di TikTok maupun Twitter. Viralnya ADHD di TikTok maupun Twitter ini karena gangguan ini juga bisa dialami oleh orang dewasa, sehingga disebut adult ADHD.
Ingin tahu apa itu ADHD pada orang dewasa atau adult ADHD? Mayo Clinic menjelaskan attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) adalah gangguan kesehatan mental yang mencakup kombinasi masalah yang terus-menerus, seperti kesulitan memperhatikan, hiperaktif, dan perilaku impulsif.
“ADHD pada orang dewasa dapat menyebabkan hubungan yang tidak stabil, prestasi kerja atau sekolah yang buruk, rendah diri, dan masalah lainnya,” demikian dilansir iNewsDepok.id dari Mayo Clinic pada Selasa (6/6/2023).
Sebenarnya gejala ADHD pada orang dewasa gejalanya telah dimulai sejak masa kanak-kanak yang kemudian berlanjut pada saat dewasa. Pada beberapa kasus, ADHD tidak dikenali atau didiagnosis hingga orang tersebut dewasa.
Gejala ADHD pada orang dewasa tidak sejelas gejala ADHD pada anak-anak. Pada orang dewasa, hiperaktif dapat berkurang, tetapi perilaku impulsif, kegelisahan dan kesulitan memperhatikan dapat terus berlanjut.
Seiring bertambahnya usia, gejala ADHD terlihat semakin sedikit, tetapi ADHD pada orang dewasa melanjutkan beberapa gejala utama yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Pada orang dewasa, gejala utama ADHD seperti kesulitan memberikan perhatian, impulsif dan gelisah, dari ringan hingga berat.
Banyak orang dewasa dengan ADHD tidak menyadari mereka mengidapnya, mereka hanya tahu bahwa tugas sehari-hari adalah tantangan. Orang dewasa dengan ADHD mungkin merasa sulit untuk fokus dan membuat prioritas, melewati deadline, serta lupa meeting dan rencana sosial.
Ketidakmampuan mengontrol impuls antara lain ketidaksabaran mengantri atau mengemudi di lalu lintas, hingga perubahan suasana hati dan ledakan kemarahan.
Gejala ADHD pada orang dewasa meliputi: impulsif, disorganisasi dan prioritas masalah, kemampuan memenej waktu yang buruk, masalah fokus pada tugas, masalah multitasking, aktivitas berlebihan atau kegelisahan, perencanaan yang buruk, toleransi terhadap rendah, sering mengalami perubahan suasana hati, masalah dalam menyelesaikan tugas, mudah marah dan sulit mengatasi stres.
Hampir setiap orang memiliki beberapa gejala yang mirip dengan ADHD dalam beberapa titik di hidup mereka. Jika gejala tersebut baru terjadi atau sesekali saja di masa lalu, berarti seseorang tersebut tidak menderita ADHD.
ADHD didiagnosis hanya jika gejalanya cukup parah sehingga menyebabkan masalah berkelanjutan di lebih dari satu bidang kehidupan. Gejala yang terus-menerus dan mengganggu ini dapat ditelusuri kembali ke masa kanak-kanak.
Diagnosis ADHD pada orang dewasa bisa jadi sulit karena gejala ADHD tertentu serupa dengan kondisi lain seperti kecemasan atau gangguan suasana hati. Banyak orang dewasa dengan ADHD juga memiliki setidaknya satu kondisi kesehatan mental lainnya seperti depresi atau kecemasan.
Nah, jika ada salah satu gejala yang telah disebutkan mengganggu hidup sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui apakah menderita ADHD atau tidak.
Adapun penanganan ADHD pada dewasa sama seperti penanganan ADHD pada anak-anak. Penanganan ADHD pada orang dewasa mencakup meditasi, konseling psikologi atau psikoterapi, serta perawatan kondisi kesehatan mental yang terjadi bersamaan dengan ADHD.
Demikianlah penjelasan mengenai ADHD pada orang dewasa. Semoga bermanfaat.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait