WINA, iNewsDepok.id – Upaya BNPT RI untuk memperkuat penanggulangan terorisme terus dilakukan.
Kali ini BNPT melakukan pertemuan bilateral dengan United Nations Office On Drugs and Crime (UNODC). Pertemuan berlangsung di Wina, Austria, Jumat (26/5/2023).
Kepala BNPT RI, Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel menegaskan UNODC merupakan mitra penting BNPT RI dalam penanggulangan terorisme.
"Kemitraan dengan UNODC telah berkontribusi melahirkan Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE)," kata Rycko jelasnya dalam pertemuan dengan Ghada Waly, Direktur Eksekutif UNODC di Wina Jumat (26/5).
Kepala BNPT RI mengapresiasi peran UNODC dalam mendukung upaya penanggulangan terorisme di Indonesia.
Jenderal Polisi Bintang Tiga menyebut UNODC telah mendorong aksesi dan ratifikasi konvensi dan protokol terkait terorisme, diantaranya melalui penyelenggaraan FGD yang melibatkan K/L terkait di Indonesia.
Konvensi yang diratifikasi antara lain Protected Persons Convention (IPP Convention/1973) dan the Hostage Taking Convention (1979).
Rycko Amelza juga kesempatan yang diberikan UNODC terhadap 2 staf BNPT yang saat ini diperbantukan di UNODC Indonesia.
"Ini penting bagi BNPT dalam rangka memperkuat kapasitas personal dalam bekerja dengan organisasi internasional," jelas Rycko.
Sementara itu, Direktur Eksekutif UNODC Ghada Waly menekankan pentingnya edukasi dan peran tokoh agama dalam upaya penanggulangan terorisme.
"Edukasi dan peran religious leaders dalam penanggulangan kejahatan terorisme penting dalam upaya penanggulangan terorisme," ujarnya.
Kerjasama dan kemitraan BNPT RI dengan UNODC tidak saja terjalin dengan UNODC Headquarters di Wina, tetapi juga dengan kantor regional Bangkok dan UNODC Indonesia.
Sejumlah program bersama berjalan antara lain SEAN-PVE Network; STRIVE Juvenile; FTF Frontline and Cross-Border activities; serta Chemical Weapons Terrorism.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait