JAKARTA, iNewsDepok.id – Program Strive Juvenile untuk mengakhiri kekerasan anak terkait terorisme telah bergulir dan disebut BNPT RI telah melampaui target. BNPT berharap kerja sama dengan UNODC berlanjut.
Hal tersebut disampaikan Andhika Chrisnayudhanto, Deputi Bidang Kerjasama Internasional BNPT RI dalam kegiatan 4th Strive Juvenile Project Coordination Meeting di Jakarta, pada Kamis (14/12).
"Setelah project berjalan selama 3 tahun, capaian STRIVE Juvenile melebihi target yang diharapkan. Kami tidak saja melihat capaian yang luar biasa, tetapi juga respon yang luar biasa dari pemangku kepentingan terkait," jelas Andhika.
Project dilakukan BNPT RI bersama bersama United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC).
Diharapkan proyek ini dapat berkelanjutan dan memberikan manfaat lebih luas dalam mengakhiri kekerasan terhadap anak, termasuk anak-anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris dan ekstremis berbasis kekerasan.
Andhika Chrisnayudhanto memaparkan capaian - capaian yang melebihi target tersebut diantaranya pelaksanaan penelitian hingga adanya pedoman koordinasi dalam perlindungan anak korban jaringan.
"Project telah menghasilkan penelitian, melahirkan trainer nasional dalam asesmen psikososial, menghasilkan modul pembelajaran, melaksanakan pelatihan terhadap pekerja sosial dan psikolog, menghasilkan catatan panduan pidana anak dalam konteks kontra terorisme, panduan asesmen psikososial, hingga pedoman koordinasi dalam perlindungan anak korban jaringan," paparnya.
Sementara itu, Officer in Charge Head of Office UNODC Indonesia, Zoelda Anderton menjelaskan jika program bersama dengan BNPT ini telah memberikan peluang nyata kepada anak-anak korban kekerasan untuk pulih dan mengubah hidup mereka.
"STRIVE Juvenile adalah sebuah proyek yang sangat penting. Proyek ini mendukung anak-anak korban untuk melakukan intervensi psikososial yang tepat, kami memberi mereka peluang nyata untuk pulih dan mengubah hidup mereka dengan cara yang tanpa kekerasan," uacapnya.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait