Rencana Coffee Smile tersebut akhirnya terdengar juga ke otoritas lokal, yang berjanji menyelidiki dan melibatkan Rospotrebnadzor. Deputi setempat melakukan jajak pendapat untuk menanyakan pendapat untuk mengetahui apakah orang-orang tertarik mencoba kopi yang dicampur ASI.
Dari hasil jajak pendapat tersebut, menariknya sebanyak 46 orang responden menjawab ‘tidak pernah’. Sementara 23 responden menyatakan siap untuk mencoba.
Kontroversi Coffee Smile ini bahkan menjadi berita nasional di Rusia, tetapi ketika ada intervensi Rospotrebnadzor karena skandal besar ini, Maxim Kobelev mengungkapkan dia tidak pernah bermaksud menggunakan ASI.
Kobelev mengatakan, dia kebetulan sedang mencari cara yang murah dan efektif mempromosikan bisnisnya. Kemunculan seorang ibu muda yang menyusui di rapat perusahaan memberikan ide yang dia cari.
Awalnya mereka hanya merencanakan kampanye poster, tetapi setelah menjadi viral dibuatkan video promosi yang menjual ide tersebut. Dia tidak menyangka tipuan memasarannya laris manis dan menjadi perbincangan.
“Faktanya kami tidak mempersiapkan atau menjual kopi dengan ASI,” kata Kobelev dalam siaran persnya.
Kobelev mengatakan ketika berita ramai dan orang-orang, bahkan banyak temannya yang datang meminta menu kopi dengan ASI, pihaknya menjelaskan tidak menjualnya.
“Untuk mereka saya siapkan minuman campuran susu kambing dan almond. Rasanya sangat mirip, saya tahu karena sebagai ayam adri dua anak saya juga mencicipi yang asli,” ujarnya.
“Menggunakan ASI untuk membuat kopi adalah ilegal, sehingga kami tidak melakukan itu,” tambah Kobelev.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait