DEPOK, iNewsDepok.id - Niniek L. Karim ingin agar Universitas Indonesia (UI) memiliki agenda tahunan, Festival Film Universitas Indonesia (FFUI).
“Dengan demikian, mahasiswa UI memiliki ruang kreatif yang intens, dalam konteks mahasiswa mengapresiasi film Indonesia sebagai suatu ekspresi kesenian,” ujar Niniek L. Karim akhir pekan ini di Depok.
Keinginan Niniel L Karim agar terselenggara FFUI karena dia bukanlah sosok asing di UI.
Secara akademik, Niniek L. Karim adalah Psikolog, sekaligus Dosen Pascasarjana Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Dia kini mengajar 2 kali sepekan di UI pada Kamis dan Jumat.
Niniek L. Karim juga pemain teater kenamaan Indonesia, dari Teater Populer pimpinan Teguh Karya.Selain itu, ia juga merupakan aktris kawakan film layar lebar. Pada tahun 1990, misalnya, Niniek L. Karim meraih predikat sebagai Aktris Terbaik pada Festival Film Asia Pasifik 1990 untuk film pertamanya "Ibunda".
Sebagai sosok yang multi talenta, Niniek L. Karim bukan hanya menjalani profesi sebagai dosen di UI, tapi juga menjadi Pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
“Sejak sekitar tahun 1989, saya menjadi Pembina UKM UI. Mulai dari Pembina UKM Teater, kemudian UKM Tari, dan UKM Sinema,” ungkap perempuan kelahiran Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), 14 Januari 1949.
Keinginan itu ia ungkapkan kepada para mahasiswa UI dalam acara Layar Kampus 2023, yang digelar oleh UKM Sinema UI di Aula Gedung Apung, Perpustakaan UI.
Niniek L. Karim di acara Layar Kampus 2023 tersebut, menuturkan untuk terwujudnya Festival Film Universitas Indonesia sebagai agenda tahunan, bisa dicermati perjalanan Festival Film Bandung (FFB), yang awalnya dirintis oleh Komunitas Forum Film Bandung.
FFB adalah bentuk apresiasi dan penghargaan atas karya dan pencapaian kepada insan perfilman nasional, baik film layar lebar maupun televisi. Festival tersebut pertama kali diadakan pada tahun 1987 dan rutin diselenggarakan setiap tahunnya.
Komunitas Forum Film Bandung didirikan pada tahun yang sama, digagas oleh sejumlah wartawan, akademisi, pengamat film, dan budayawan Bandung yang memiliki perhatian besar terhadap perfilman.
Atas dasar serta pertimbangan itu pulalah, di acara Layar Kampus 2023 tersebut, Niniek L. Karim bersama UKM Sinema UI, mengundang Komunitas Kolong Sinema, komunitas yang beranggotakan penikmat film dan movie maker yang memiliki kecintaan besar pada sinematografi.
Bersamaan dengan itu, Niniek L. Karim juga mengundang Forum Wartawan Hiburan (Forwan) Indonesia. Forwan beranggotakan para wartawan dari berbagai media, yang sehari-hari meliput dunia hiburan.
“Kalian bisa menjalin kerjasama serta berkolaborasi dengan Forwan dan Komunitas Kolong Sinema, serta dengan pihak lain yang relevan,” pesan Niniek L. Karim kepada para mahasiswa yang tergabung dalam UKM Sinema UI.
Niniek L. Karim mengungkapkan, perannya sebagai Pembina UKM Sinema UI, mengacu kepada konsep Tut Wuri Handayani dari Ki Hajar Dewantara, yaitu mengikuti dari belakang dengan memengaruhi.
“Segala keputusan, ada di tangan mahasiswa. Mereka memiliki gagasan serta kesempatan yang melimpah untuk berkembang. Mereka yang paham, apa yang mereka butuhkan. Sebagai Pembina, saya ya Tut Wuri Handayani saja,” lanjut Niniek L. Karim, yang di usianya 74 tahun kini, terus bersemangat mengembangkan dunia kreatif bersama para mahasiswa Universitas Indonesia.
Pada Jumat kemarin, di Aula Gedung Apung, Komunitas Kolong Sinema memutar beberapa film karya mereka.
Kemudian, dilanjutkan dengan diskusi bersama para mahasiswa yang tergabung dalam UKM Sinema UI. Dari pencermatan iNewsDepok, para mahasiswa tersebut antusias mengikuti agenda Layar Kampus 2023, termasuk mendiskusikan film-film yang diputar, setelah mereka menontonnya bersama-sama.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait