JAKARTA, iNewsDepok.id - Saat awal terjadinya pandemi Covid-19 di tahun 2020 lalu, masker sempat mengalami kelangkaan bahkan harganya melambung tinggi.
Padahal, keberadaan masker sangat dibutuhkan untuk orang-orang yang mau tidak mau tetap harus berkegiatan selama pandemi, seperti misalnya para petugas kesehatan.
Melihat hal itu, produsen es krim, Aice Group segera bertindak cepat. Mereka secara khusus membangun pabrik masker di Mojokerto, Jawa Timur untuk memproduksi masker yang akan dibagikan secara gratis ke seluruh penjuru Indonesia.
"Dengan bergerak cepat, kami pun berhasil mendirikan pabrik tersebut hanya dalam jangka waktu 45 hari saja," ungkap Jason Liu, Chief Brand Officer Aice Group pada Selasa, 23 Mei 2023 di CGV fX Sudirman Jakarta saat seremoni penyerahan rekor MURI untuk Pembagian Masker Sekali Pakai Terbanyak selama Covid-19.
Dari pabrik tersebut, tak kurang sebanyak 67 juta masker medis berhasil diproduksi dan dibagikan terbanyak ke berbagai kalangan tenaga kesehatan dan masyarakat umum paling rentan tertular pandemi Covid-19.
Aice Group bersama dengan Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan Kantor Staf Presiden (KSP) menjalin kerja sama distribusi di puluhan lembaga pemerintahan di tingkat pusat dan daerah di dua puluh kota dan kabupaten di Indonesia.
Koalisi juga berisikan banyak organisasi berbagai agama, lembaga pendidikan hingga lembaga perempuan. Ketepatan sasaran dan daya jangkau luas menjadi pertimbangan Aice dalam membangun kerja sama masif tersebut.
Komitmen Aice Group membantu menekan penyebaran virus Covid-19 dengan cara membagi-bagikan masker secara gratis ini rupanya mendapat perhatian khusus dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan mencatatnya sebagai “Pembagian Masker Sekali Pakai Terbanyak selama Pandemi Covid-19”.
Penyaluran bantuan masker medis sendiri dimulai sejak April 2020 dan efektif didistribusikan hingga akhir tahun lalu.
Aice memproduksi sendiri masker medis dengan nama AICE-Shield di pabrik Aice yang terletak di Mojokerto, Jawa Timur.
Bantuan masker ini dijalankan juga di negara tetangga lain seperti Vietnam dan Filipina dalam membantu negara di Asia Tenggara lainnya.
"Meskipun saat itu harga tinggi dan stok masker medis langka, namun Aice tidak memperjualbelikannya sama sekali untuk mendapatkan keuntungan. Puluhan juta masker tersebut didedikasikan sepenuhnya untuk gerakan melawan Covid-19. Langkah produksi masker medis yang masif ini dijalankan setelah sebelumnya Aice secara terbatas membantu beberapa belas rumah sakit penanganan Covid-19," ungkap Sylvana Zhong, Brand Manager sekaligus Juru Bicara perusahaan Aice Group.
Beberapa minggu setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan masuknya virus, Aice awalnya mengimpor berbagai perlengkapan kesehatan dan Alat Pelindung Diri (APD) ke Indonesia, untuk didistribusikan ke berbagai rumah sakit yang sangat berkekurangan. Namun upaya terbatas ini masih belumlah cukup.
Akibat sangat tingginya kebutuhan dari rumah sakit dan juga masyarakat bawah, akibat langka dan mahalnya berbagai APD dan masker medis berkualitas, Aice berupaya memproduksinya sendiri.
Aice Group berkeinginan membagikan masker medis yang berkualitas secara gratis ke berbagai titik paling rentan yang sulit tertangani pemerintah saat itu.
“Kami menjelajahi kota demi kota dan desa demi desa untuk menyalurkan paket bantuan kemanusiaan. Para relawan Covid-19 Aice yang terdiri dari pemilik warung UMKM, karyawan serta distributor juga turut terlibat dalam penyaluran 67 juta masker medis ini. Program ini menyasar petugas medis, petugas sampah, penggali kubur, pedagang pasar, institusi keagamaan, sekolah, kampus, hingga profesi rentan seperti ojek online,” jelas Jason Liu.
Penghargaan MURI diberikan langsung oleh Wakil Direktur Yayasan MURI, Osmar Semesta Susilo.
“Penghargaan ini adalah pengakuan MURI terhadap upaya keras Aice Group bersama koalisi GP Ansor, KSP, relawan Aice yakni pemilik warung, distributor, dan karyawan Aice serta lembaga lainnya dalam menekan korban pandemi Covid-19. Distribusi 67 juta lembar masker medis ini berdampak signifikan dalam memutus rantai penularan virus. Harapan kami, rekor MURI ini akan menginspirasi lebih banyak pihak untuk berkontribusi kepada masyarakat, bangsa, dan negara,” tandas Osmar.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Pusat GP Ansor, Faisal Saimima, mengapresiasi penghargaan rekor MURI yang diterima Aice Group.
Menurutnya, pengakuan ini menunjukkan kepedulian tinggi Aice Group terhadap nilai kemanusiaan ketika masyarakat bawah dan tenaga kesehatan sangat membutuhkan bantuan saat puncak pandemi lalu.
Hal senada disampaikan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Republik Indonesia, Joanes Joko.
Sebagai salah satu pihak yang berkolaborasi dengan Aice Group dalam penyaluran puluhan juta bantuan medis selama pandemi lalu, KSP menyampaikan selamat atas Rekor MURI yang dicapai Aice Group. Prestasi tersebut merupakan hasil jerih payah yang luar biasa dari Aice Group bersama koalisi pentahelix.
"Sokongan perlengkapan masker medis dan tenaga, dalam proses distribusi yang dijalankan bersama oleh Aice Group dan koalisi semua lapisan rakyat, menjadi pelajaran bahwa selama banyak elemen rakyat, ormas hingga swasta bekerja sama, terbukti sistem pertahanan terhadap pandemi dapat kita tegakkan. Jutaan masker, ribuan kader GP Ansor, dan ratusan organisasi komunitas masyarakat luas yang mendistribusikannya, signifikan mengurangi penyebaran virus yang lebih luas. KSP mengapresiasi untuk segenap dedikasi yang dicurahkan Aice Group dalam mendukung upaya pemerintah dalam melawan pandemi yang lalu," ucap Joko.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait