JAKARTA, iNews.id - Sekretaris Pemuda Muhammadiyah DKI Jakarta Humaidi Rahman menyarankan Plt Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha untuk kembali ke habitatnya sebagai seorang musisi
Hal itu ia sampaikan menyusul kehebohan yang dibuat Giring setelah vokalis grup band Nidji itu melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi yang akan dijadikan sirkuit Formula E di kawasan Ancol Timur, Jakarta Utara, Rabu (5/1/2022).
"Aksi Giring melakukan pengawasan terhadap Program Formula E Pemprov DKI Jakarta merupakan kegiatan orang yang kurang kerjaan," kata Humaidi melalui siaran tertulis, Jumat (7/1/2022).
Menurut dia, sebagai seorang ketua umum partai, Giring seharusnya bisa mengoptimalkan peran delapan anggota Fraksi PSI di DPRD DKI Jakarta untuk mengedepankan fungsi pengawasan, termasuk untuk Program Formula E, bukan malah datang sendiri ke lokasi untuk mencari-cari kesalahan pada program itu demi meningkat popularitas partainya.
Dengan perilakunya itu, menurut Humaidi, Giring lebih cocok kembali ke habitat awalnya sebagai musisi dan entertainer, karena di dunia itu ruang aktivitas dan kreatifitas nyaris tidak berbatas, berbeda 180 derajat dengan dunia politik yang memiliki etika dan juga keseimbangan dalam menjaga kestabilan ruang publik.
"Sebagai Plt Ketum Parpol, seharusnya Giring hadir di ruang publik untuk memberikan gagasan dan ide untuk kemajuan bangsa, akan tetapi yang dia lakukan selama ini adalah sebaliknya; aksinya seringkali lebih bersifat nyinyir, mengandung unsur hasutan, dan menebar kebencian. Bangsa ini membutuhkan politisi yang negarawan, bukan politisi yang hanya mencaci maki dan mencari-cari kesalahan pihak lain," pungkasnya.
Seperti diketahui, PSI memang sejak awal menolak mentah-mentah program Formula E yang digagas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan alasan tidak urgen dan hanya memboroskan APBD. Meskipun anggaran untuk pembayaran comitment fee program itu Rp560 miliar yang telah dibayarkan Pemprov DKI kepada Formula E Operations (FEO) disetujui DPRD dan masuk dalam APBD Perubahan 2019.
Pada Rabu (5/1/2022) lalu Giring mendatangi lokasi di mana sirkuit Formula E akan dibangun di Ancol Timur, Jakarta Utara, dan Sidak iru diunggah ke akun Twitter-nya, @Giring_Ganesha.
"Tadi pagi Sidak ke lokasi Formula E. Ya, beginilah kiranya proyek uang rakyat 2,3 T itu. Pembangunan jalur balapan terlihat dihiasi lumpur yang "mengisap". Tak ada pekerja, yang ada hanya kambing yang berbaris. Miris, kejar tayang tinggal 5 bulan lagi dengan kondisi begini?" katanya di akun itu.
Dalam Sidak itu kaki Giring sempat terjeblos dalam lumpur.
Namun, alih-alih mendapat pujian, Giring justru dibully karena dia mengatakan "di lokasi tak ada pekerja", sementara menurut PT Jakpro sebagai penyelenggara Formula E, tender pembanguan sirkuit Formula E masih berlangsung, dan pembangunan itu baru dimulai Februari 2022, sehingga tentu saja saat ini belum ada pekerja di lokasi tersebut.
"Bela2in sidak pagi-pagi ternyata kudet! Bro @Giring_Ganesha," kata @marlina_idha sambil menyematkan emoticon orang tertawa.
Foto: tangkapan layar
"Lu mo nyapres atw lg magang jadi reporter bro??? Lebih asik lu menghibur jd pengamen ketimbang buat sinetron yg judul nya "si bodoh yang malang," cibir @irfanrbs.
"Sidaknya Giring di Ancol itu sama seperti Giring melakukan Sidak ke Lokasi IKN yang belum jadi, lalu di pertanyakan duit 466 Triliun untuk membangun IKN yang lokasinya sebagian masih berup lahan alang2 di lokasi yang belum jadi itu. Kan parah bingit gobloknya! Bloggg!!!" cemooh @eyyyriff
Foto: tangkapan layar
Editor : Rohman
Artikel Terkait