DEPOK, iNews.id - Ustaz muda Akmal Sjafril menilai, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merupakan antitesis Partai Keadilan Sosial (PKS).
Penilaian yang disampaikan dengan maksud berseloroh itu merupakan respon dari kabar tentang ketua umum partai itu, Giring Ganesha, yang ternyata dikeluarkan dari Universitas Paramadina di mana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pernah menjadi rektor.
"PSI benar2 antitesis PKS ya. PKS kader2nya terpelajar, PSI... ya gt deh," katanya melalui akun Twitter-nya, @malakmalakmal, Rabu (29/12/2021).
Cuitan Ustaz Akmal Sjafril di Twitter. Foto: tangkapan layar
Saat ini giring sedang menuai badai gara-gara sambutannya dalam acara puncak peringatan HUT ke-7 PSI di Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, 23 Desember 2021.
Dalam sambutannya itu, Giring awalnya memuji-muji kepemimpinan Presiden Jokow yang menurut dia membuat Indonesia semakin dihormati di dunia internasional dan sukses mengatasi pandemi Covid-19.
"Namun ini akan terancam oleh bahaya laten bernama intoleransi. Kemajuan kita akan terancam jika kelak orang yang menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang punya rekam jejak menggunakan isu SARA dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam Pilkada," imbuhnya.
Giring tak menyebut nama orang yang dimaksud, namun siapa yang dia tuju menjadi lebih jelas pada isi sambutannya yang selanjutnya, yang berbunyi sebagai berikut:
"Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan juga yang pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja, tidak berkompromi dengan orang yang menghalalkan segala cara. Termasuk dengan memperalat agama, main mata bergandeng tangan dengan kelompok intoleran menggunakan ayat untuk menjatuhkan lawan politik".
Kata "yang pernah dipecat oleh Pak Jokowi" membuat publik mengasumsikan bahwa yang dimaksud Giring adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, karena Anies dipecat Jokowi saat menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
Sambutan itu pun menjadi polemik, karena publik tahu bahwa Anies bukan pembohong seperti yang dituduhkan Giring. Hal itu ditunjukkan dengan janji-janji yang disampaikan saat kampanye Pilkada Jakarta 2017 yang satu demi satu ditunaikan Anies. Sebaliknya, Presiden Jokowi bahkan diberi julukan The King of Lip Service oleh BEM UI.
Tak ayal, Giring pun dibully habis-habisan. Apalagi karena mantan vokalis band Nidji itu menyebut kata "pembohong" di depan Jokowi yang hadir pada puncak peringatan HUT ke-7 PSI itu.
Bully makin parah karena selama ini para kader PSI pun sangat rajin menyerang Anies sebagaimana dilakukan Giring yang juga bukan kali itu menyerang Anies.
Para pendukung Anies yang meradang pun"menguliti" mantan vokalis grup band Nidji itu, dan membongkar kalau Giring ternyata pernah dikeluarkan hingga dua kali dari Universitas Paramadina.
Dari keterangan Direktur Akademik Universitas Paramadina Aris Subagjo seperti dilansir republika.co.id, Selasa (28/12/2021), Giring dikeluarkan hingga dua kali.
Yang pertama, Giring dikeluarkan pada tahun 2011 saat Anies masih menjadi rektor di universitas itu, karena meski Giring mulai kuliah pada tahun 2002 untuk program studi Hubungan Internasional, namun hingga 2011 belum selesai.
"Dia (Giring) daftar lagi di tahun 2017, dan kami keluarkan di semester genap tahun 2020/2021," ujar Aris.
Bisa jadi karena riwayat pendidikan Giring yang seperti ini, apalagi karena Giring merupakan ketua umum PSI, Ustaz Akmal membandingkan PSI dengan PKS, karena memang banyak sekali intelektual muda di tubuh PKS. Ustaz Akmal salah satunya.
Editor : Rohman
Artikel Terkait