"Para peserta diharapkan mampu memaksimalkan pemberitaan dan promosi kegiatan di masing-masing satuan kerja. Ketika kembali melakukan rutinitas bekerja dapat mempublikasikan dan memasarkan setiap kegiatan," jelas Farakka.
Ia menambahkan bahwa pelatihan akan dilaksanakan lima sesi setiap dua bulan sekali dan akan terus ditingkatkan sehingga dapat diterapkan dalam pekerjaan.
"Akan di-upgrade dari setiap pelatihannya. Semoga pelatihan ini bisa bermanfaat dan menjadi bekal untuk bapak atau ibu di daerah masing-masing," tegasnya.
Salah satu peserta perwakilan Dinas Pertanian Tasikmalaya, Asep Sanjaya mengatakan bahwa pelatihan tersebut dapat sangat tepat. Dia mengaku dengan dasar teori dan praktik yang dapat akan menjadi langkah awal bagi dirinya meningkatkan pemanfaatan media sosial dan media online sebagai sarana promosi dan edukasi mengenai pertanian di Indonesia.
“Banyak manfaat dan Ilmu-ilmu baru yang didapat oleh rekan-rekan dari pelatihan ini. Karena dirasa sangat bermanfaat bagi kami di daerah dalam mengoptimalkan media,” ujarnya.
Editor : Mahfud
Artikel Terkait