Mengintip Asal Mula Kue Nastar Sebagai Suguhan di Hari Raya Idul Fitri

Reza Rachmad Sidi
Kue Nastar sebagai suguhan wajib di Hari Raya Idul Fitri. Foto: Ist

Bahan dasar untuk membuat nastar terinspirasi dari olahan pie Belanda dengan isian selai bluberi, apel dan stroberi.

Saat Belanda berada di Indonesia, mereka kesulitan untuk mencari buah bluberi, apel dan stroberi. Sebagai alternatif mereka menggantinya dengan nanas dikarenakan lebih mudah didapat dan sesuai dengan cita rasa ketiga buah tersebut.

Sejarawan kuliner Universitas Padjadjaran Fadly Rahman mengatakan nastar merupakan hasil dari inovasi perempuan belanda yang tinggal di Hindia Belanda. Pada saat itu mereka memanfaatkan nanas sebagai isian kue. 

Dalam tradisinya, kue-kue kering termasuk nastar ini merupakan hidangan untuk kaum-kaum priyayi atau ningrat karena mereka memiliki akses hubungan dengan orang Eropa.

 

"Pada masa itu, antara keluarga priyayi dan keluarga Eropa memiliki hubungan yang berkaitan dengan kepentingan politik, ekonomi atau bisnis, itu memang membuka hubungan yang terbuka dalam kaitan hantar-menghantarkan makanan," kata Fadly.

 

Tradisi suguhan kue nastar dan kue kering lainnya tak hanya terjadi di hari raya Idul Fitri saja, melainkan saat hari raya bagi orang Eropa juga terdapat suguhan kue-kue tersebut.

 

 

Editor : Mahfud

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network