JAKARTA, iNewsDepok.id – Artis multitalenta tanah air Soimah Pancawati atau yang dikenal dengan Soimah, mengungkapkan bahwa dirinya memiliki pengalaman yang membuatnya sakit hati atas perilaku oknum petugas pajak.
Hal tersebut diungkapkannya saat tampil di podcast Blakasuta pada Rabu (05/04/2023). Salah satu hostnya adalah seniman asal Jogja Butet Kartaredjasa.
Soimah mengungkapkan dirinya pernah diperlakukan seperti seorang koruptor oleh oknum petugas pajak. Padahal dirinya selalu taat bayar pajak dan tidak pernah absen melaporkan pajaknya. Dirinya pernah berulang kali didatangi oleh oknum petugas pajak yang bersikap semena-mena.
"Memang kewajiban kita bayar (pajak), bayar, lapor pajak, lapor. Kan honor dari TV atau kerja dari iklan di manapun kan pasti udah pasti potong pajak. Tapi, perlakukanlah dengan baik. Jadi saya itu merasa diperlakukan seperti bajing*n, seperti koruptor," ucap Soimah di podcast Blakasuta.
Soimah mengatakan dirinya mulai tidak diperlakukan dengan baik oleh oknum petugas pajak sejak 2015 silam, saat karirnya di industri hiburan tanah air mulai meraup kesuksesan.
Saat itu ada oknum petugas pajak yang tanpa permisi datang ke rumahnya. Oknum petugas pajak tersebut mencurigai Soimah telah melakukan praktek pencucian uang, hanya karena dirinya pada saat itu sudah mulai sukses dan kondisi keuangannya meningkat.
Terlebih, pada saat itu Soimah diketahui sering membantu saudara-saudaranya dengan dana yang tidak sedikit. Hal ini pun dipertanyakan oleh oknum petugas pajak, hingga mereka meminta bukti transaksi.
"Waktu itu saya awal-awal sukses itu, kalau saya banyak uang, ya tugas saya yang pertama adalah membahagiakan keluarga, membantu keluargaku. Masa aku bantu keluarga nggak boleh?” kata Soimah.
Namun yang mengejutkan, dirinya diminta menunjukkan nota bukti bahwa dirinya telah membantu keluarganya dengan memberikan sejumlah uang.
“Dijaluki (dimintai) nota mas. Jadi (pegawai pajak) nggak percaya, 'masa ngebantu saudara besarnya segini?’ Lha ya sak karepku toh (ya terserah aku)," lanjut Soimah.
Tidak hanya itu, Soimah juga pernah dicurigai menurunkan harga sebuah rumah hanya karena bernilai ratusan juta saja.
"Saya beli rumah harganya Rp430 juta. Kita ke notaris, nggak deal dari perpajakan karena nggak percaya, 'oh, rumah di situ harganya Rp650 juta'. Lho aku beli kan Rp430 juta, jadi dikira saya menurunkan harga padahal persetujuannya ada. notanya ada. 'Nggak mungkin, masa Soimah beli rumah Rp430 juta?" ucap Soimah dengan ekspresi geram.
Selain itu yang menurut Soimah konyol, banyak tempat di Jogja yang dianggap miliknya oleh oknum petugas pajak. Soimah pun cuma menanggapi agar oknum petugas pajak itu mengecek kebenarannya.
Dan yang terakhir pada Maret 2023 kemarin, Soimah dikirimi pesan dengan kalimat yang tidak menyenangkan agar dirinya segera bayar pajak. Seolah para oknum petugas pajak tersebut sedang mengejar-ngejar maling atau koruptor.
Sikap perilaku oknum pegawai pajak yang seenaknya sendiri tersebut, membuat Soimah sangat kecewa dan sakit hati.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait