Selain menjadi wisata agro, tujuan utama Wiwanda Agro adalah mengenalkan potensi pertanian yang dimiliki Desa Pancasari yakni stroberi.
“Pertama kita berbagi ya, bahasanya berbagi jadi kita sering mengundang tokoh masyarakat, pemuda, semuanya saya undang ke tempat ini untuk tahu, jadi kalau masyarakat petani, tidak ada bukti mereka tidak akan ikut, jadi kita undang mereka datang ke sini untuk belajar terus, selalu untuk mengetahui. Jadi setelah melihat mereka melihat penghasilannya, mereka banyak tertarik, dari satu ini sekarang ada 60 di sini,” tutur Adi Mustika.
Melalui wisata edukasi ini diharapkan dapat mendorong kecintaan anak muda terhadap bidang pertanian yang dilakukan sembari berwisata. Ia juga berharap selepas berkunjung dan berinteraksi langsung dengan petani, pengunjung mempunyai ketertarikan untuk berkecimpung di bidang pertanian.
“Kita ubah mindset anak muda bahwasanya bertani itu kotor atau bertani itu kampungan. Kita berdasi maupun berseragam juga bisa,” jelasnya.
Wiwanda Agro hingga kini eksis mengembangkan sedikitnya 15 jenis stroberi, empat di antaranya menjadi unggulan: Sachinoka, Jumbo Bali, Sweet Stars, dan Rosalinda.
“Biasanya jenis stroberi besar ini adanya di benua Eropa dan Amerika. Tetapi setahun lalu sudah dikembangkan bibitnya oleh 1-2 orang petani kita disini. Akhirnya karena kurang publikasi, saya rangkul dan bina. Ternyata, setelah dipublis responsnya tinggi sekali dari teman-teman kita di Indonesia,” jelas Adi Mustika, yang saat ini juga menjadi asesor Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S).
Pertanian Modern Smart Green House Memantik Petani Milenial
Pada perjalanannya, pertanian modern sedang digalakkan Kementerian Pertanian (Kementan) di berbagai daerah.
Program pertanian digital dengan teknologi Screen House atau Smart Green House (SGH) yang diinisiasi oleh Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP), juga dinikmati para petani di Bali.
SGH merupakan program terobosan Kementerian Pertanian untuk membangun pertanian modern. SGH juga diproyeksikan menjadi pemikat atau meningkatkan minat kaum milenial di sektor pertanian, khususnya di bidang hortikultura.
Gede Adi Mustika sebagai ketua kelompok tani berkolaborasi dengan kelompok tani lainnya yaitu Sayram Garden dengan ketuanya Nyoman Mara Garden.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait