Imam al-Ghazali juga mengingatkan, tidakkah Anda berpikir bahwa kebenaran yang bisa dipercaya juga terdapat dalam kata-kata nabi, para wali dan orang-orang suci, yang menyakinkan orang akan adanya kehidupan mendatang, sebagaimana janji seorang penulis jampi-jampi atau seorang peramal.
Bila orang berani melakukan perjalanan melalui laut yang penuh risiko demi mengharap suatu keuntungan, maka tidak maukah Anda menanggung sedikir penderitaan di masa sekarang demi kebahagiaan abadi di akhirat?
Ketika berdebat dengan seorang kafir, Sayyidina Ali Zainal Abidin (Putra Hesain bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah SAW) pernah berkata, "Jika Anda benar, maka tidak seorang pun di antara kita yang akan menderita keadaan yang lebih buruk di masa depan. Tetapi jika kami yang benar, maka kami akan terhindar dan Anda akan menderita."
Hal tersebut dikatakan Sayyidina Ali Zainal Abidin bukan karena ia berada dalam keraguan, tetapi hanya demi menciptakan suatu kesan bagi orang kafir itu. Menurut Imam al-Ghazali, urusan utama manusia di dunia ini adalah untuk mempersiapkan diri bagi dunia yang akan datang.
Sekalipun jika ia ragu-ragu tentang kemaujudan masa depan, nalar mengajarkan bahwa ia harus bertindak seakan-akan hal itu ada dengan mempertimbangkan akibat luar biasa yang mungkin terjadi. Itulah keselamatan atas orang-orang yang mengikuti ajaran-ajaran Allah.
Demikianlah 4 tahap kehidupan manusia di dunia ini berdasarkan Imam al-Ghazali.
Editor : Kartika Indah Kusumawardhani
Artikel Terkait