Jadi, kata dia, maka tak salah jika institusi BIN kemudian memberikan warning "winter is coming" kepada semua pihak terkhusus kepada pemerintah daerah.
Artinya, pemerintah daerah diminta oleh pihak keamanan untuk memastikan ketersediaan logistik pangan dan stok energi khususnya BBM harus menjadi perhatian di tengah meningkatnya eskalasi dan konfrontasi antara Rusia-Ukraina juga China dengan Taiwan.
Pemerintah daerah harus meningkatkan alokasi belanja daerah dan fokus pada program padat karya seperti pada proses ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian.
Di sisi lain produksi energi baru terbarukan juga perlu diperhatikan oleh pemerintah daerah, khususnya daerah penghasil sawit dan CPO guna mendukung kebijakan B35 dan seterusnya. Dengan demikian inflasi dan badai PHK dapat dikendalikan.
"Dalam doktrin pertahanan nasional, kita juga mengetahui bahwa Ketahanan pangan nasional sangat identik dengan sistem pertahanan nasional. Sementara itu, ketahanan energi akan menentukan siapa yang akan menguasai dunia," beber dia.
"Siapa yang menguasai minyak dia yang akan menguasai dunia. Rusia sebagai negara utama penghasil minyak tentu akan mengurangi ekspor minyaknya. Di sisi lain China sebagai mitra dagang utama Indonesia akan mengurangi importasi komoditi dari Indonesia," sebutnya.
Dengan demikian neraca dagang Indonesia akan terkoreksi secara signifikan. Sementara cadangan devisa akan semakin menipis untuk memenangkan kebutuhan impor energi dan pangan yang meningkat.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar
Artikel Terkait