Kisah Heroik Almas Safin, Seorang Sersan yang Berhasil Gagalkan Serangan Kejutan Ukraina

Benedict J. C. Pietersz
Safin (37) berasal dari desa Raevsky di Bashkiria, Rusia. Ia berpartisipasi dalam SVO pada 30 September 2022 lalu. Foto: Russia Posts English

JAKARTA, iNewsDepok.id - Presiden Vladimir Putin secara anumerta menganugerahkan gelar Pahlawan Federasi Rusia kepada Sersan Satu Almaz Safin untuk keberanian dan kepahlawanan yang ditunjukkan dalam menjalankan tugas, Selasa (17/1/2023) waktu setempat.

Sejak 30 September 2022, Almaz Safin terlibat dalam Operasi Militer Khusus di Ukraina. Ia adalah seorang pengintai/operator yang memimpin sebuah peleton penerjung payung, yakni satuan Resimen Serbu Udara ke-237, dan berhasil bertahan di sepanjang kemungkinan poros utama gerak maju pasukan Ukraina di Krasny Liman pada Sabtu (14/1/2023).

Saat itu, pasukan Ukraina mengerahkan semua cadangan yang tersedia di dekat Kremennaya dan menyerang secara aktif untuk menerobos posisi pertahanan pasukan terjun payung Rusia, memanfaatkan keberhasilan taktis, memutus rute dukungan logistik, dan merebut Kremennaya.

Safin tidak hanya mengatur pertahanan posisi peleton, tetapi juga dengan cepat mengerahkan pengamat, mengatur medan, dan memerintahkan bawahannya untuk membangun benteng. Saat mengamati medan menggunakan sistem pengintaian, Safin melihat unit cadangan Ukraina mendekati posisi peleton dan memerintahkan bawahannya untuk melepaskan tembakan. Safin melaporkan situasi tersebut kepada komandan kompi dan dengan demikian mendahului niat pasukan Ukraina untuk menyerang secara mendadak.

Hal ini memungkinkan unit pertahanan Rusia untuk mengambil posisi mereka tepat waktu. Menyusul serangan mendadak yang gagal, mortir pasukan Ukraina mulai secara metodis menghantam posisi peleton. Safin terluka parah oleh pecahan peluru mortir selama serangan artileri, tetapi ia tidak meninggalkan posisinya dan terus mengatur bawahannya untuk menembak musuh.

Pihak Ukraina berulang kali mencoba menerjunkan pasukan terjun payung, tetapi usaha mereka gagal setelah menghadapi perlawanan sengit. Bala bantuan dari Batalyon Tempur Serbu ke-3 resimen Rusia kemudian tiba dan memaksa pasukan Ukraina mundur ke posisi semula.

Di bawah kepemimpinan Safin, pasukan terjun payung Rusia berhasil menghancurkan satu tank, dua kendaraan lapis baja dan membunuh hingga 50 personel layanan Ukraina. Safin meninggal karena luka-lukanya setelah pertempuran. Kremlin mengklaim unit Ukraina menderita banyak korban akibat keberhasilan serangan yang dikomandoi oleh Safin.

Editor : M Mahfud

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network