Krisbiyantoro menambahkan, secara pola operasi hal itu dilakukan untuk mengurangi penambahan waktu kelambatan perjalanan kereta api yang masih disebabkan oleh genangan banjir di beberapa jalur KA lintas utara Jawa, sehingga kereta api harus tertahan atau melintas dengan pembatasan kecepatan tertentu.
"Kami lakukan oper stappen untuk memberikan kepastian perjalanan KA sampai di tempat tujuan, mengingat waktu keterlambatan perjalanan KA yang masih cukup tinggi sebagai imbas dari terjadinya banjir di wilayah Semarang dan sekitarnya," tegas Krisbiyantoro.
Pihak PT KAI (Persero) juga menyampaikan permohonan maaf kepada para pelanggan kereta api karena terganggunya perjalanan serta pelayanan kereta api.
Ia mengatakan jika pelanggan akan membatalkan perjalanannya dikarenakan waktu kelambatan yang tinggi, biaya tiket dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Akan tetapi jika penumpang tetap melanjutkan perjalanan dengan kondisi KA mengalami kelambatan, lanjut dia, penumpang wajib mendapatkan service recovery, baik penumpang di atas kereta api maupun di stasiun meskipun sampai di stasiun setelahnya tepat waktu.
Menurut dia, jenis service recovery bervariasi tergantung dari waktu kelambatan yang dimulai dari kelambatan satu jam, tiga jam, lima jam, dan kelambatan lebih dari lima jam.
"Kami berkomitmen untuk senantiasa mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan perjalanan KA. Untuk itu, kami meminta doa dan dukungan masyarakat agar jalur kereta api yang terdampak kembali normal dan perjalanan kereta api dapat beroperasi dengan lancar," kata Krisbiyantoro.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait