Lemkapi Catat Trend Kepercayaan Publik kepada Polri Jelang Akhir 2022 Kembali Meningkat

Vitrianda Hilba Siregar
Direktur Lemkapi, Dr. Edi Hasibuan. Foto: Dok

JAKARTA, iNewsDepok.id - Menjelang akhir tahun 2022, Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) melakukan survei secara  nasional untuk melihat tingkat  kepercayaan masyarakat terhadap kinerja institusi Polri.  

Hasil survei menyebutkan, tren  kepercayaan masyrakat terhadap Polri terus membaik pasca-penanganan berbagai kasus menonjol yang dalam lima bulan terakhir yang jadi sorotan publik. 

Direktur Lemkapi, Dr. Edi Hasibuan menjelaskan, kasus yang banyak disorot antara lain  penanganan dan proses persidangan Ferdy Sambo dan kasus narkoba melibatkan mantan Kapolda Sumbar Irjen Teddy Minahasa.

Selain itu, perintah kapolri  yang minta seluruh polda menerapkan  tilang ETLE  dan penghentian tilang manual turut menyumbang suara kepada Polri yang semakin mendapatkan kepercayaan masyarakat. 

Edi membeberkan survei dilaksanakan Lemkapi sejak tanggal 02-14 Desember 2022 dengan 1.000 responden dan berusia 17 tahun ke atas. 

Sedangkan metode yang digunakan multistage random sampling dan margin of error survei sekitar 2.9 %. 

Hasilnya tingkat kepercayaan dalam survei ini sebesar 95 %. Hasil survei menyebutkan trust terhadap institusi Polri pada Desember 2022, kini berada pada angka 71,4 %. 

Angka ini terus menguat bila dibanding hasil survei sebelumnya pada  Agustus 2022  yakni  angka 56,3 %. 

Dalam hasil survei ini disebutkan, ada sejumlah alasan responden menilai kinerja institusi Polri semakin dipercaya antara lain; responden melihat penanganan dan  fakta  ketegasan Polri yang transparan terungkap dalam  sidang kasus Brigadir Joshua yang melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.  

Selain itu, penegakan hukum yang tegas terhadap Irjen Teddy Minahasa diduga terlibat narkoba juga banyak diapresiasi publik. Kemudian, instruksi  Kapolri dalam  pengoperasian ETLE dan penghentian tilang manual di seluruh indonesia serta melihat sinergitas Polri dan TNI dalam pengamanan kegiatan internasional G20 di Bali juga  banyak dipuji  dan  menyumbang trust masyarakat  terhadap polri.  

"Kami melihat transparansi Polri dalam merespons cepat berbagai kasus sorotan msaayrakat  sangat baik. Jika respons cepat ini  konsisten  dilakukan, ke depan tren terhadap kepercayaan masyarakat terhadap Polri  tentu akan semakin baik lagi," kata dosen hukum kepolisian Universitas Bhayangkara Jakarta ini. 

Selain percaya, tercatat ada juga yang menyebutkan responden belum sepenuhnya percaya terhadap kinerja Polri yakni sebanyak 19,1 %.  

Alasan responden bermacam - macam mulai dari penanganan kasus tambang ilegal yang melibatkan Ismail Bolong yang sampai saat ini  belum tuntas.
 
Selain itu,  kinerja reserse yang masih banyak dikeluhkan dan   penanganan keamanan dalam Stadion Kanjuruhan Malang yang menyebabkan ratusan korban jiwa tewas juga  disorot publik. 

Dalam survei ini, usulan respondens juga muncul yang meminta kepada Polri  terus melengkapi  sarana dan prasarana dalam pengoperasian tilang elektronik di seluruh Indonesia agar pelaksanaan ETLE bisa dilaksanakan lebih merata dan maksimal. 

Dalam survei kinerja Polri ini, ada sekitar 9,5% tidak memberikan komentar.  "Kita harapkan polri akan menjadikan masukan ini dapat mewujudkan  Polri yang semakin baik dan kehadiran program  Presisi kapolri semakin dirasakan masyrakat.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network