Bertujuan untuk mengedukasi tentang bentuk-bentuk kekerasan pada perempuan dan meningkatkan kesadaran perempuan agar mau bersuara jika dirinya menjadi korban.
Kegiatan ini diinisiasi dan di-created oleh Nova Eliza sang pendiri Suara Hati Perempuan Foundation sebagai upaya untuk menurunkan kekerasan terhadap perempuan di Indonesia.
"Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan merupakan kampanye internasional, untuk mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia,” kata Nova.
“Kekerasan terhadap perempuan saat ini masih tinggi di Indonesia, oleh karena itu dengan adanya “Seni & Tutur Perempuan, 16 Perempuan, 16 Suara, 16 Kekuatan” ini, kami ingin adanya peningkatan kesadaran dalam hal suara perempuan dalam seni dan budaya dan pengaruhnya terhadap kesetaraan dan hak asasi manusia serta peningkatan peluang kebebasan berpendapat dan berekspresi melalui akses yang lebih besar terhadap sarana ekspresi budaya dan seni sekaligus menciptakan ruang aman bagi perempuan. Satu Perempuan berani Speak Up, akan menyelamatkan ribuan hingga jutaan calon korban lain dari tindak kekerasan. Kami berharap semua pihak perlu menjalin sinergi, kerjasama, dan bergandengan tangan antara Pemerintah dengan lembaga masyarakat, akademisi, dunia usaha, dan lain-lain agar tindak kekerasan terhadap perempuan dapat teratasi di Indonesia,” tambah Nova.
Sekretaris Ditjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Fitra Arda merasa sangat senang dan antusias dapat bekerjasama dengan Suara Hati Perempuan Foundation dalam memeringati Hari International 16 Hari Anti-Kekerasan terhadap Perempuan dengan menggelar kegiatan "Seni & Tutur Perempuan '16 Perempuan, 16 Suara, 16 Kekuatan' ini.
“Perempuan memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa dan negara. Di Indonesia memiliki banyak tokoh perempuan seperti pejuang kemerdekaan, pejuang pendidikan, dan pejuang bagi keluarga. Namun, masih banyak data yang menunjukkan adanya kerentanan perempuan karena mengalami kekerasan. Dampak dari kekerasan terhadap perempuan ini bisa sampai jangka panjang hingga permanen dan memengaruhi masa depan perempuan khususnya di kalangan pelajar dan mahasiswa. Harapannya, dengan adanya kegiatan ini, kekerasan terhadap perempuan di Indonesia semakin sedikit, dan perempuan di Indonesia harus berani dalam menyuarakan tindak kekerasan," kata Fitra.
Sementara itu, PT Angkasa Pura II selaku pengelola 20 bandara termasuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta, menegaskan komitmen dalam mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait