BALI, iNewsDepok.id - Konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina diperkirakan akan "melambat" di musim dingin, kata Presiden AS Joe Biden. Hal itu disampaikannya saat konferensi pers usai pertemuannya dengan pemimpin China Xi Jinping di Indonesia, Senin (14/11/2022).
Ketika ditanya bagaimana perebutan kota Kherson oleh pasukan Kiev setelah penarikan Rusia dapat mempengaruhi konflik dan apakah itu akan "menandakan titik balik" dalam permusuhan, Biden memuji perkembangan itu sebagai "kemenangan signifikan bagi Ukraina," seperti dikutip dari Russia Today.
Presiden juga berjanji untuk tidak terlibat dalam negosiasi apa pun di Ukraina tanpa partisipasi Kiev di dalamnya.
"Saya sudah sangat jelas bahwa kami akan terus memberikan kemampuan bagi rakyat Ukraina untuk membela diri. Dan kami tidak akan terlibat dalam negosiasi apa pun. Tidak ada - tidak ada apa-apa tentang Ukraina tanpa Ukraina," kata Biden. menambahkan bahwa setiap negosiasi dengan Moskow adalah "keputusan yang harus dibuat oleh Ukraina."
Pada saat yang sama, Biden mengatakan AS memperkirakan konflik akan "sedikit melambat" di musim dingin mendatang karena "ketidakmampuan untuk bergerak dengan mudah di seluruh negeri."
Pernyataan itu menggemakan laporan media baru-baru ini, mengutip pejabat administrasi Biden yang tidak disebutkan namanya yang menyarankan permusuhan datang ke "jeda yang dipaksakan cuaca."
“Tapi saya pikir masih harus dilihat persis seperti apa hasilnya, kecuali bahwa saya yakin Rusia tidak akan menduduki atau mempertahankan Ukraina seperti yang mereka maksudkan sejak awal,” Biden menyimpulkan.
Baik Kiev maupun Moskow, bagaimanapun, telah mengisyaratkan bahwa mereka telah mengharapkan semacam jeda dalam konflik yang sedang berlangsung. “Kami tidak dapat membekukan apa pun – kami bukan lemari es,” Alexey Danilov, kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, mengatakan pada hari Sabtu.
"Kami tidak dapat membebaskan wilayah kami terlepas dari cuaca, terlepas dari musimnya."
Rusia, pada bagiannya, telah berulang kali berjanji untuk melanjutkan operasi militernya, dengan pejabat tinggi negara itu menyatakan bahwa itu akan berakhir hanya ketika tujuannya tercapai. Pada saat yang sama, Moskow telah berulang kali mengisyaratkan kesiapannya untuk negosiasi, menyalahkan kurangnya keterlibatan di Kiev.
Sikap Ukraina mengenai masalah ini telah berubah beberapa kali sejak konflik dimulai pada akhir Februari, dengan Presiden Volodymyr Zelensky pada Oktober secara resmi melarang pembicaraan apa pun dengan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait