Menurut laporan yang media Israel sebarkan, pemerintah yang baru mungkin akan selesai terbentuk dipertengahan November nanti. Seharusnya tidak ada masalah karena koalisi Benjamin Netanyahu unggul beberapa suara di parlemen dibanding dengan pesaingnya. Ini berbeda dengan koalisi sebelumnya yang dibawah pemerintahan Yair Lapid yang selisih kursi parlemennya hanya terpaut satu kursi, dan membuka peluang mosi tidak percaya.
Neyanyahu belum secara resmi memulai pembicaraan dengan koalisi untuk membentuk pemerintahan, termasuk partainya Ben-Gvir. Kelompok ini sangat keras menentang usulan perdamaian dengan Palestina. Pengaruh Ben-Gvir di pemerintahan Israel menimbulkan kekhawatiran bagi ssekitar 21 persen masyarakat minoritas Arab dan Yahudi kiri-tengah.
Sementara itu Amerika Serikat (AS) masih menunggu pembentukan koalisi baru Israel.
“Kami berharap semua pejabat pemerintah Israel akan terus berbagi nilai-nilai masyarakat yang terbuka dan demokratis, termasuk toleransi dan rasa hormat terhadap semua masyarakat sipil, terutama kepada kelompok minoritas,” kata seorang juru bicara Kemlu AS.
Editor : M Mahfud
Artikel Terkait